Bekasi (Antara Megapolitan) - Sejumlah tim relawan evakuasi korban banjir di kawasan pesisir Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kelaparan akibat minimnya pasokan bantuan makanan dan minuman dari pihak terkait.
"Sudah hampir sepekan sepuluh anggota RAPI kita terjunkan ke lokasi banjir Kabupaten Bekasi untuk evakuasi korban. Tapi perhatian instansi terkait kepada relawan sangat minim sekali," kata Pengurus RAPI Bekasi Pati, di Bekasi, Sabtu.
Banjir di Kabupaten Bekasi saat ini menerjang kawasan pesisir seperti Desa Huripjaya dan Muarabakti Kecamatan Babelan sebagai kawasan hilir dari aliran Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang meluap sejak Sabtu (18/2) hingga saat ini.
Menurut dia, tidak sedikit anggotanya yang mengaku kesulitan memperoleh makan dan minum selama proses evakuasi berlangsung, karena fokus bantuan hampir seluruhnya mengarah kepada korban banjir.
Sejumlah relawan RAPI selama berada di lokasi banjir hanya mengandalkan sisa mie instan yang dimasak hanya dengan air panas dispenser.
"Mungkin bisa kita bayangkan, betapa kerasnya mie instan jika hanya dimasak menggunakan air panas dispenser dan rasanya pun tidak seenak kalau kita masak menggunakan air panas mendidih dari kompor," katanya.
Tidak jarang pula, keperluan konsumsi anggota RAPI di lapangan ditutupi oleh kocek pribadi anggotanya untuk membeli nasi bungkus yang didatangkan dari lokasi yang berjauhan.
Begitu pula dengan kebutuhan air bersih untuk minum anggotanya yang masih sulit didapat di lokasi banjir.
Menurutnya, bantuan makanan dan minuman juga penting didapat oleh tim relawan nonpemerintah yang kini tengah bahu membahu mengevakuasi ribuan korban banjir di kawasan itu.
"Relawan juga manusia yang perlu diperhatikan kesehatan dan kondisi fisiknya," katanya.
Sementara itu banjir yang melanda kawasan Babelan itu telah merendam ratusan rumah yang dihuni 600 kepala keluarga.
Sebanyak 250 KK berada di Desa Huripjaya dan 360 KK berada di Desa Muarabakti.
Puluhan relawan gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi dibantu sejumlah organisasi sosial kemasyarakat lain sudah melakukan evakuasi terhadap ratusan korban banjir di lokasi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Sudah hampir sepekan sepuluh anggota RAPI kita terjunkan ke lokasi banjir Kabupaten Bekasi untuk evakuasi korban. Tapi perhatian instansi terkait kepada relawan sangat minim sekali," kata Pengurus RAPI Bekasi Pati, di Bekasi, Sabtu.
Banjir di Kabupaten Bekasi saat ini menerjang kawasan pesisir seperti Desa Huripjaya dan Muarabakti Kecamatan Babelan sebagai kawasan hilir dari aliran Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang meluap sejak Sabtu (18/2) hingga saat ini.
Menurut dia, tidak sedikit anggotanya yang mengaku kesulitan memperoleh makan dan minum selama proses evakuasi berlangsung, karena fokus bantuan hampir seluruhnya mengarah kepada korban banjir.
Sejumlah relawan RAPI selama berada di lokasi banjir hanya mengandalkan sisa mie instan yang dimasak hanya dengan air panas dispenser.
"Mungkin bisa kita bayangkan, betapa kerasnya mie instan jika hanya dimasak menggunakan air panas dispenser dan rasanya pun tidak seenak kalau kita masak menggunakan air panas mendidih dari kompor," katanya.
Tidak jarang pula, keperluan konsumsi anggota RAPI di lapangan ditutupi oleh kocek pribadi anggotanya untuk membeli nasi bungkus yang didatangkan dari lokasi yang berjauhan.
Begitu pula dengan kebutuhan air bersih untuk minum anggotanya yang masih sulit didapat di lokasi banjir.
Menurutnya, bantuan makanan dan minuman juga penting didapat oleh tim relawan nonpemerintah yang kini tengah bahu membahu mengevakuasi ribuan korban banjir di kawasan itu.
"Relawan juga manusia yang perlu diperhatikan kesehatan dan kondisi fisiknya," katanya.
Sementara itu banjir yang melanda kawasan Babelan itu telah merendam ratusan rumah yang dihuni 600 kepala keluarga.
Sebanyak 250 KK berada di Desa Huripjaya dan 360 KK berada di Desa Muarabakti.
Puluhan relawan gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi dibantu sejumlah organisasi sosial kemasyarakat lain sudah melakukan evakuasi terhadap ratusan korban banjir di lokasi itu.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017