Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menargetkan peningkatan capaian investasi pada 2023 dibandingkan realisasi 2022 seiring membaiknya iklim penanaman modal daerah itu pada masa pemulihan ekonomi nasional.
"Sampai saat ini, target investasi tahun 2023 masih dalam rumusan, namun tentu harus meningkat dari tahun sebelumnya. Terlebih, jika dibandingkan era pandemi COVID-19 saat angka kasusnya masih tinggi," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Suhup di Cikarang, Jabar, Sabtu.
Sepanjang 2021, daerah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara ini masih menjadi tujuan utama penanam modal dengan realisasi investasi mencapai Rp42 triliun, menyumbang 31,78 persen total penanaman modal Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Hunian vertikal Cikarang turut dongkrak capaian investasi daerah
Setahun berselang, capaian investasi di Kabupaten Bekasi bertambah menjadi Rp47 triliun, sekaligus menobatkan daerah itu sebagai peringkat pertama nasional dengan jumlah penanaman modal terbesar.
"Tren peningkatan capaian investasi ini yang harus kita pertahankan setiap tahun melalui langkah konkret dan strategis," katanya.
Dia menjelaskan kondusivitas iklim investasi dibutuhkan agar para investor baik penanam modal dalam negeri maupun luar negeri tertarik untuk membuka bisnis baru di daerahnya.
Kondisi tersebut juga diperlukan untuk menjaga 11 kawasan industri besar serta sedikitnya 7.339 perusahaan yang sudah berdiri di Kabupaten Bekasi bisa terus menjalankan proses produksi dalam jangka panjang.
Baca juga: Investasi di Kabupaten Bekasi capai Rp16,5 triliun pada triwulan I/2022
"Kawasan industri merupakan objek vital nasional yang menjadi prioritas pengamanan secara kolektif. Koordinasi lintas sektor bersama polres dan kodim, tokoh agama dan masyarakat, serta organisasi masyarakat terus diupayakan pemerintah daerah dalam menjaga iklim investasi agar tetap kondusif," katanya.
Langkah konkret berikutnya dilakukan melalui sejumlah inovasi pelayanan guna mempermudah proses perizinan bagi investor di Kabupaten Bekasi. Upaya ini mutlak diperlukan untuk mendorong peningkatan capaian penanaman modal.
"Mempermudah proses perizinan sangat memungkinkan memperlancar investasi. Setelah menyatukan perangkat daerah terkait perizinan di satu atap, kami juga terus meng-update layanan perizinan daring untuk mempermudah pemohon izin. Kami juga mendapatkan pendampingan dari Kopsurgah KPK agar seluruh tahapan perizinan berjalan sesuai prosedur ketentuan perundangan," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi kejar target realisasi investasi Rp64 triliun tahun ini
Suhup mengaku tantangan tahun ini lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mengingat saat ini banyak daerah yang juga menjadi pilihan tujuan berinvestasi seperti Kabupaten Karawang, Bandung, Purwakarta, hingga daerah-daerah di Jawa Tengah.
"Memang Koridor Timur Jakarta masih menjadi tujuan primadona para investor makanya sekarang banyak berdiri kawasan industri di sepanjang koridor itu, meski begitu kami tetap optimistis Kabupaten Bekasi masih berstatus tujuan utama investor. Kami tinggal meyakinkan investor lagi agar mau berinvestasi di sini, caranya dengan memudahkan layanan perizinan dan terus memastikan kondusivitas daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023