Bogor (Antara Megapolitan) - Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB meluncurkan program Bina Desa dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan mulai dari tingkat pendidikan, perekonomian serta kesehatan.

"Program Bina Desa ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, kami menyeleksi satu desa yang dilihat dari beberapa aspek membutuhkan pembinaan menyeluruh mulai dari pendidikan, kesehatan hingga ekonomi/pendapatan," kata Ketua Forum Mahasiswa Pascasarja IPB Muji Burrahman di sela-sela peluncuran Program Bina Desa 2016 "Dari Rakyat Untuk Indonesia" di Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Ia mengatakan, dari hasil assesment yang dilakukan, Desa Cibadak dipilih sebagai desa sasaran Program Bina Desa melihat dari kondisi ekonomi, pendidikan serta tingkat kesehatan masyarakatnya yang membutuhkan pendampingan.

"Selain itu, Desa Cibadak berada tidak jauh dari kampus IPB. Dan tidak termasuk dalam 17 desa lingkar kampus yang dibina oleh IPB secara berkelanjutan," katanya.

Kepala Desa Cibadak Endang Suryana mengatakan, di desanya memiliki potensi perekonomian dari sektor UMKM seperti pembuatan risoles, singkong rebus, tahu dan juga memproduksi sepatu serta tas yang bisa dipasarkan di wilayah Tajur, maupun Jakarta.

"Kami membutuhkan bimbingan, serta masukan kemana produksi masyarakat ini bisa dihasilkan secara luas sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama untuk meningkat kesejahteraan," katanya.

Sementara itu, Camat Ciampea Juanda Dirmansyah mengatakan Desa Cibadak merupakan satu dari 13 desa yang ada di Kecamatan Cibadak. Memiliki indeks pendidikan masih rendah yakni sampai tujuh hingga delapan tahun atau setara SMP.

"Bagaimana desa mau maju jika sumber daya manusianya tidak memiliki pendidikan yang memadai," katanya.

Menurut dia, pola pikir masyarakat yang tidak mementingkan pendidikan mengakibatkan banyak anak-anak di wilayah tersebut putus sekolah, atau enggan untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Kondisi ini memprihatinkan, apalagi Bupati Bogor memiliki misi menjadikan kabupaten termaju di Indonesia. Kemajuan suatu daerah ini tentu dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusiannya," kata Juanda.

Ia mengatakan, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh mahasiswa sangat bermanfaat bagi masyarakat, banyak kegiatan kampus yang dilaksanakan di sejumlah desa di Kecamatan Ciampea, seperti program sarjana masuk desa, maupun kegiatan KKN.

"Kami harapkan adanya program membantu masyarakat terutama dalam meningkatkan pendidikan mungkin melalui kejar paket A, B dan C. Membantu PKBM untuk meningkatkan sumber daya manusia di wilayah Cibadak dan Ciampea umumnya," ujarnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bogor Deni Ardiana mewakili Bupati Bogor menyebutkan, Kabupaten Bogor memiliki 476 desa dan 17 kelurahan yang tersebar di 40 kecamatan.

"Kabupaten Bogor mendorong agar setiap desa mampu meningkatkan sektor ekonominya melalui program satu desa satu produk. Pembinaan ini diprioritaskan pada produk yang dihasilkan oleh desa itu," katanya.

Ia mengatakan, saat ini desa telah mendapatkan dana bantuan dari pemerintah pusat yang diharapkan kolaborasi dari bantuan tersebut ditambah pembinaan dari akademisi dapat mendorong meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan.

Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Prof Nahrowi mengatakan, ada banyak program pembinaan yang dilakukan IPB berhasil, tetapi tak jarang juga yang gagal. Kegagalan dikarenakan kurangnya koordinasi antara pembina dan yang dibina.

"Harapan kami koordinasi antara pembina dan yang dibina betul-betul diperkuat, agar tujuan dari pembinaan itu tercapai," katanya.

Nahrowi menambahkan, Program Bina Desa di Desa Cibadak ini melibatkan peran aktif masyarakat untuk menyampaikan sarannya terkait sektor apa yang benar-benar mereka butuhkan untuk dikembangkan dan berikan pembinaan.

"Karena target dari program Bina Desa ini agar apa yang kita dampingi benar-benar menjadi daya ungkit masyarakat desa itu," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016