Bogor, (Antara Megapolitan) - Tim evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat berhasil mengangkat jenazah Suhadi (30) pekerja proyek pembangunan jembatan Muarasari yang tewas tertimbun material longsor setelah hampir lima jam tertimbun.
"Ada kesulitan medan, karena lubang galian diameternya kecil dan dalamnya hampir 5,5 meter. Lokasinya sulit diakses, jadi evakuasi dilakukan dengan cara tradisional menggunakan alat seadanya," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan di Bogor, Senin.
Budi mengatakan, sebanyak 20 orang anggota BPBD terdiri dari Pemadan Kebakaran, Tagana, PMI dan Tim Reaksi Cepat dikerahkan dalam proses evakuasi pekerja yang terjebak dalam lubang sumur untuk pembangunan pondasi jembatan.
Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan mulai pukul 11.00 WIB, jasat korban dalam posisi duduk terkubur material tanah dan batu-batuan yang menutupi lubang berbentuk sumur yang dibuat untuk pembangunan pondasi jembatan.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.15 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Budi.
Suhadi adalah salah satu pekerja proyek pembangunan jembatan Muarasari yang terletak di RT 1 RW 3, Kecamatan Bogor Selatan. Jembatan tersebut merupakan proyek pembangunan milik Pemerintah Kota Bogor. Jembatan tersebut menghubungkan perkampungan warga di Kelurahan Muarasari ke Jalan Raya Tajur.
Jembatan memiliki spesifikasi panjang 15 meter dan lebar lima meter, masa kerja selama 120 hari, dengan anggaran senilai Rp688 juta, dikerjakan oleh CV Fadillah.
Menurut Marna (40) pekerja asal Sukabumi salah satu rekan korban, mereka sudah memulai proyek pembangunan jembatan selama 13 hari. Hari ini sedang mengerjakan lubang yang keenam, atau lubang pondasi yang terakhir.
"Tugas Suhadi memang menggali lubang ini, dibantu satu orang yang berada di atas. Selama menggali lubang yang lainya tidak ada masalah. Baru kali ini kejadian," kata Marna.
Marna mengatakan, bahwa tanah di sekitar lokasi lubang menyerupai sumur itu agak labil. Tanah tersebut yang ambruk hingga menimbun lubang yang sedang dikerjakan oleh korban.
Proses evakuasi korban berlangsung cukup lama, disaksikan ratusan warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi. Akibat ramainya warga yang berdatangan, membuat arus lalu lintas di jalan Raya Tajur menjadi tersendat selama hampir enam jam lamanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Ada kesulitan medan, karena lubang galian diameternya kecil dan dalamnya hampir 5,5 meter. Lokasinya sulit diakses, jadi evakuasi dilakukan dengan cara tradisional menggunakan alat seadanya," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan di Bogor, Senin.
Budi mengatakan, sebanyak 20 orang anggota BPBD terdiri dari Pemadan Kebakaran, Tagana, PMI dan Tim Reaksi Cepat dikerahkan dalam proses evakuasi pekerja yang terjebak dalam lubang sumur untuk pembangunan pondasi jembatan.
Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan mulai pukul 11.00 WIB, jasat korban dalam posisi duduk terkubur material tanah dan batu-batuan yang menutupi lubang berbentuk sumur yang dibuat untuk pembangunan pondasi jembatan.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.15 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Budi.
Suhadi adalah salah satu pekerja proyek pembangunan jembatan Muarasari yang terletak di RT 1 RW 3, Kecamatan Bogor Selatan. Jembatan tersebut merupakan proyek pembangunan milik Pemerintah Kota Bogor. Jembatan tersebut menghubungkan perkampungan warga di Kelurahan Muarasari ke Jalan Raya Tajur.
Jembatan memiliki spesifikasi panjang 15 meter dan lebar lima meter, masa kerja selama 120 hari, dengan anggaran senilai Rp688 juta, dikerjakan oleh CV Fadillah.
Menurut Marna (40) pekerja asal Sukabumi salah satu rekan korban, mereka sudah memulai proyek pembangunan jembatan selama 13 hari. Hari ini sedang mengerjakan lubang yang keenam, atau lubang pondasi yang terakhir.
"Tugas Suhadi memang menggali lubang ini, dibantu satu orang yang berada di atas. Selama menggali lubang yang lainya tidak ada masalah. Baru kali ini kejadian," kata Marna.
Marna mengatakan, bahwa tanah di sekitar lokasi lubang menyerupai sumur itu agak labil. Tanah tersebut yang ambruk hingga menimbun lubang yang sedang dikerjakan oleh korban.
Proses evakuasi korban berlangsung cukup lama, disaksikan ratusan warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi. Akibat ramainya warga yang berdatangan, membuat arus lalu lintas di jalan Raya Tajur menjadi tersendat selama hampir enam jam lamanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015