Bekasi, 16/4 (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Musliar Kasim, optimistis penandatanganan pakta integritas di kalangan pengawas ujian nasional dapat meminimalisir kecurangan.

"Komitmen pakta integritas penting diterapkan dalam UN kali ini agar pengawas tidak membiarkan terjadi kecurangan," ujar Musliar usai melakukan inspeksi mendadak ke SMAN 1 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Menurut dia, penandatanganan pakta integritas di kalangan pengawas berlaku secara nasional sepanjang pelaksanaan UN mulai 16 hingga 19 April 2012. Penandatanganan itu dilakukan sebelum pelaksanaan UN di ruang kelas dimulai.

Peserta penandatanganan pakta integritas itu adalah panitia pusat UN, panitia daerah, kepala sekolah, dan guru. Dengan penandatanganan tersebut, seluruh pihak sepakat untuk melaksanakan UN 2012 sesuai aturan yang berlaku dan menghindari segala praktik kecurangan.

"Ini adalah aturan baru yang berlaku mulai UN tahun ini dan diharapkan bisa terus diterapkan di tahun-tahun berikutnya," ujarnya.

Musliar mengimbau seluruh siswa peserta UN untuk tidak percaya begitu saja terhadap informasi jawaban soal UN yang beredar di masyarakat atau di lingkungan sekolah.

"Siswa jangan sampai percaya jawaban soal yang beredar. Karena disinyalir ada segelintir pihak yang tidak ingin UN berjalan sukses," katanya.

Menurut dia, siswa harus siap secara psikologis dalam menghadapi UN guna memaksimalkan perolehan hasil nilai.

"Saya lihat siaran di TV ada siswa yang sampai menangis histeris saat mengikuti kegiatan doa bersama menjelang UN. Padahal itu tidak perlu histeris seperti itu selama persiapannya matang," katanya.

Musliar menambahkan, pelaksanaan UN perdana di SMAN 1 Kota Bekasi, Jalan Agus Salim nomor 77, Bekasi Timur, berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
 

Andi F

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012