Bogor, (Antaranews Bogor) - Layanan pengaduan online yang diluncurkan Pemerintah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat direspons positif oleh masyarakat dengan mengakses layanan tersebut untuk menyampaikan aspirasinya.
Berdasarkan rekapan yang terima oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto per 15 Januari, jumlah penggunaan akses "call center" sebanyak 10 pengaduan, dan 64 pengaduan lewat short message service (SMS).
"Alhamdulillah layanan ini sudah bisa diakses masyarakat, ini terbukti dengan jumlah pengaduan yang masuk ada yang menggunakan jaringan call center dan SMS," kata Bima di Bogor, Minggu.
Berbagai persoalan disampaikan oleh masyarakat, kata Bima, rata-rata aspirasi yang disampaikan paling tinggi tentang tata ruang dan perizinan.
Ia memerinci pengaduan tersebut, yakni 20 pengaduan mengenai pendidikan; jalan dan kemacetan ada enam pengaduan; keamanan dan ketertiban ada 14 pengaduan.
"Yang paling banyak itu soal tata ruang dan perizinan, apalagi terkait dengan kasus perizinan akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang `support` untuk segera dituntaskan," katanya.
Dari pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat, lanjut Bima, semua akan direspons dan diteruskan kepada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk ditindaklanjuti.
Ia menegaskan bahwa tidak ada prioritas terkait dengan pengaduan tersebut. Semua pengaduan yang masuk akan direspons oleh masing-masing SKPD dalam hitungan waktu kurang lebih tiga hari.
"Saya akan memantau perkembangannya, dan respons masing-masing SKPD, saya minta dalam waktu tiga hari sudah ditindaklanjuti, ini akan jadi evaluasi kinerja seluruh SKPD," kata Bima.
Pemerintah Kota Bogor telah meluncurkan program pelayanan pengaduan online dan "call center", Rabu (14/1). Layanan ini bertujuan menampung seluruh aspirasi masyarakat terkait dengan situasi dan kondisi di kota tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bogor Husnul Rojali mengatakan bahwa layanan pengaduan online ini mencakup call center, pengaduan yang dapat dikirimkan melalui pesan singkat, maupun sosial media Twitter.
"Layanan ini bertujuan lebih interaktif antara masyarakat dan Pemerintah Kota Bogor," katanya.
Menurut dia, dengan layanan tersebut, masyarakat dapat melihat dan mematau pelaksanaan roda pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabilitas dan transparan.
"Masyarakat juga dapat melihat struktur anggaran APBD Kota Bogor yang dipublis secara online," katanya.
Layanan call center masyarakat dapat menghubung nomor telepon 1500411 untuk menyampaikan aspirasinya. Ada dua operator wanita bernama Dara dan Fani yang akan menjawab panggilan masyarakat.
Dua operator tersebut akan mencatat laporan ataupun aspirasi dari warga terkait apa pun persoalannya. Setelah itu, akan ditindaklanjuti ke SKPD terkait.
"Operator ini beroperasi selama jam kerja. Kami akan berupa meningkatkan layanan ini menjadi 24 jam, tetapi dengan sistem yang lebih baik," katanya.
Menyinggung soal SMS pengaduan, dia mengatakan bahwa masyarakat dapat mengirimkan aspirasinya ke nomor 08118500411 atau bisa juga melalui Twitter di @aspiras_bogor.
"Aspirasi warga yang masuk akan direspons dan ditindaklanjuti oleh SKPD terkait dalam waktu tiga hari. Aspirasi warga tersebut nantinya juga akan diposting di website resmi, dan akan diteruskan ke Wali Kota Bogor untuk dipantau tindak lanjutnya," katanya.
Salah satu aspirasi yang masuk melalui SMS pengaduan dikirimkan oleh Rafik warga Cijahe yang melaporkan soal parkir liar di Jalan Juanda.
Bunyi pesan aspirasinya #pak tolong rapihkan parkir liar di regina pacis, itu biang kemacetan dan kalau boleh usul layanan call center dikenai tarif saja misalnya Rp500 per telpon biar tidak terlalu banyak yang jahil.
"Setelah dikirim ada balasan dari operator, tetapi belum tahu aspirasinya direspons atau tidak," kata Rafik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Berdasarkan rekapan yang terima oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto per 15 Januari, jumlah penggunaan akses "call center" sebanyak 10 pengaduan, dan 64 pengaduan lewat short message service (SMS).
"Alhamdulillah layanan ini sudah bisa diakses masyarakat, ini terbukti dengan jumlah pengaduan yang masuk ada yang menggunakan jaringan call center dan SMS," kata Bima di Bogor, Minggu.
Berbagai persoalan disampaikan oleh masyarakat, kata Bima, rata-rata aspirasi yang disampaikan paling tinggi tentang tata ruang dan perizinan.
Ia memerinci pengaduan tersebut, yakni 20 pengaduan mengenai pendidikan; jalan dan kemacetan ada enam pengaduan; keamanan dan ketertiban ada 14 pengaduan.
"Yang paling banyak itu soal tata ruang dan perizinan, apalagi terkait dengan kasus perizinan akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang `support` untuk segera dituntaskan," katanya.
Dari pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat, lanjut Bima, semua akan direspons dan diteruskan kepada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk ditindaklanjuti.
Ia menegaskan bahwa tidak ada prioritas terkait dengan pengaduan tersebut. Semua pengaduan yang masuk akan direspons oleh masing-masing SKPD dalam hitungan waktu kurang lebih tiga hari.
"Saya akan memantau perkembangannya, dan respons masing-masing SKPD, saya minta dalam waktu tiga hari sudah ditindaklanjuti, ini akan jadi evaluasi kinerja seluruh SKPD," kata Bima.
Pemerintah Kota Bogor telah meluncurkan program pelayanan pengaduan online dan "call center", Rabu (14/1). Layanan ini bertujuan menampung seluruh aspirasi masyarakat terkait dengan situasi dan kondisi di kota tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bogor Husnul Rojali mengatakan bahwa layanan pengaduan online ini mencakup call center, pengaduan yang dapat dikirimkan melalui pesan singkat, maupun sosial media Twitter.
"Layanan ini bertujuan lebih interaktif antara masyarakat dan Pemerintah Kota Bogor," katanya.
Menurut dia, dengan layanan tersebut, masyarakat dapat melihat dan mematau pelaksanaan roda pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabilitas dan transparan.
"Masyarakat juga dapat melihat struktur anggaran APBD Kota Bogor yang dipublis secara online," katanya.
Layanan call center masyarakat dapat menghubung nomor telepon 1500411 untuk menyampaikan aspirasinya. Ada dua operator wanita bernama Dara dan Fani yang akan menjawab panggilan masyarakat.
Dua operator tersebut akan mencatat laporan ataupun aspirasi dari warga terkait apa pun persoalannya. Setelah itu, akan ditindaklanjuti ke SKPD terkait.
"Operator ini beroperasi selama jam kerja. Kami akan berupa meningkatkan layanan ini menjadi 24 jam, tetapi dengan sistem yang lebih baik," katanya.
Menyinggung soal SMS pengaduan, dia mengatakan bahwa masyarakat dapat mengirimkan aspirasinya ke nomor 08118500411 atau bisa juga melalui Twitter di @aspiras_bogor.
"Aspirasi warga yang masuk akan direspons dan ditindaklanjuti oleh SKPD terkait dalam waktu tiga hari. Aspirasi warga tersebut nantinya juga akan diposting di website resmi, dan akan diteruskan ke Wali Kota Bogor untuk dipantau tindak lanjutnya," katanya.
Salah satu aspirasi yang masuk melalui SMS pengaduan dikirimkan oleh Rafik warga Cijahe yang melaporkan soal parkir liar di Jalan Juanda.
Bunyi pesan aspirasinya #pak tolong rapihkan parkir liar di regina pacis, itu biang kemacetan dan kalau boleh usul layanan call center dikenai tarif saja misalnya Rp500 per telpon biar tidak terlalu banyak yang jahil.
"Setelah dikirim ada balasan dari operator, tetapi belum tahu aspirasinya direspons atau tidak," kata Rafik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015