Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun 2,7 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.710,6 dolar AS per ounce.
Emas berjangka menguat 12,4 dolar AS atau 0,73 persen menjadi 1.713,3 dolar AS per ounce pada Senin (4/5/2020), melanjutkan keuntungan 6,7 dolar AS atau 0,4 persen menjadi 1.700,9 dolar AS pada akhir pekan lalu.
Baca juga: Remdesivir disetujui sebagai obat untuk pasien COVID-19
Para peneliti mulai menyuntikkan vaksin kepada sukarelawan dengan yang pertama dari empat kandidat vaksin dari Pfizer, memberi harapan bahwa vaksin segera keluar, memberikan sentimen negatif terhadap emas.
Baca juga: Soal COVID-19, Hikmahanto sebut tidak mudah bagi siapapun menggugat China
Tekanan juga datang dari pasar ekuitas, ketika Dow Jones Industrial Average naik 348,15 poin atau 1,47 persen, menjadi 24.097,91 poin pada pukul 18.00 GMT.
Angka-angka ekonomi yang dirilis pada Selasa (5/5/2020) mendukung emas, sehingga menahan kejatuhan emas lebih lanjut. Departemen Perdagangan AS mengatakan defisit perdagangan AS meningkat sebesar 12 persen pada Maret. Impor AS turun 6,2 persen dan ekspor turun 9,6 persen, menyebabkan peningkatan defisit perdagangan.
Baca juga: Rupiah tengah pekan ini melemah seiring dengan adanya beragam sentimen
Institute for Supply Management (ISM) mengumumkan survei indeks non-manufaktur untuk April turun 10,7 poin menjadi 41,8 dari 52,5 pada Maret, angka yang sedikit lebih baik dari yang diharapkan. Namun, analis pasar mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya non-manufaktur berkontraksi sejak 2009, kemungkinan karena COVID-19.
Baca juga: Donald Trump: "Saya senang melihat Kim kembali dan dalam kondisi sehat!"
Sebuah laporan yang dirilis oleh IHS Markit menunjukkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) turun menjadi 26,7 pada April setelah mencapai angka 39,8 pada Maret.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 31,4 sen atau 2,12 persen, menjadi ditutup pada 15,11 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 6,2 dolar AS atau 0,8 persen, menjadi menetap pada 784,7 dolar AS per ounce.