London (ANTARA) - Kedutaan Indonesia di London mengimbau agar WNI di Inggris mematuhi segala langkah yang telah ditentukan Pemerintah Inggris dan segera melaporkan ke hotline KBRI London jika terdapat WNI yang dinyatakan positif COVID-19. untuk sementara kegiatan publik ditiadakan hingga situasi kembali normal.
Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada ANTARA London, Senin waktu setempat, mengatakan ada kebijakan work from home (WFH) bagi seluruh karyawan, dan dijadwalkan masuk kantor seperti biasa bergiliran untuk mengurangi interaksi langsung. “Para diplomat dan non-diplomat akan menjalani sistem rotasi kerja di kantor dan di rumah, jadi working from home nya partially," ujarnya.
Baca juga: ASN Pemkab Bogor tetap wajib ngantor
Hal yang sama juga dilakukan Kedutaan Indonesia di Warsawa, Polandia, Dubes Siti Nugraha Mauludiah melakukan rapat membahas perkembangan terbaru terkait situasi darurat nasional di Polandia dengan membuat rapat di ruang terbuka dengan jarak satu meter.
Sesuai imbauan pemerintah setempat, sejak hari ini diberlakukan pengaturan 'bekerja dari rumah' bagi sebagian besar pejabat dan staf KBRI, ujar Dubes Nining, Siti Nugraha Mauludiah biasa disapa.
Sementara Pelayanan kekonsuleran dilaksanakan hari Selasa dan Kamis, pukul 10.00 hingga 12.00 (dengan perjanjian) Bagi WNI yang memerlukan bantuan, silahkan hubungi nomor hotline: +48 881719568 dan +48728239137.
Dalam situs KBRI London disebutkan wabah virus corona mendunia, untuk itu KBRI London mengimplementasikan tindakan preventif dalam pelayanan kekonsuleran untuk meminimalisasi risiko Coronavirus pengunjung disarankan tidak mengunjungi KBRI, kecuali sangat mendesak.
Pengumpulan dan pengambilan visa, paspor, SPLP, legalisasi dokumen, surat keterangan dan sertifikat hanya dapat diterima melalui pos. Pastikan anda melampirkan amplop untuk pengiriman kembali dokumen anda.
Baca juga: Kota Bogor masih bebas dari kasus positif COVID-19
Pengambilan foto dan rekam biometrik tetap dilakukan di KBRI. Seluruh pengunjung akan menjalani pengecekan suhu tubuh. Bagi pengunjung dengan suhu badan lebih dari 37.5°C tidak diijinkan memasuki KBRI. Seluruh kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan di KBRI dihentikan untuk sementara waktu.
Sementara itu di Irlandia mengingat perkembangan COVID-19 sesuai pernyataan PM Irlandia, terhitung 12 hingga 29 Maret , Pemerintah Irlandia menetapkan berbagai langkah yaitu sekolah, college dan fasilitas childcare akan ditutup.
Jika memungkinkan, proses belajar mengajar dilakukan secara online atau jarak jauh. Instansi Budaya Pemerintah Irlandia ditutup. Pembatalan kegiatan yang melibatkan massa di atas 100 orang (indoor) dan di atas 500 orang (outdoor).
Pemerintah tengah menyiapkan prosedur yang dapat menjamin setiap orang yang memasuki wilayah Irlandia memahami situasi di Irlandia dan melakukan self-isolates jika memiliki symptoms. Jika memungkinkan, setiap orang disarankan bekerja dari rumah untuk mengurangi interaksi langsung di tempat kerja dan pertemuan dapat dilakukan secara jarak jauh atau melalui telepon.
Baca juga: Mahfud MD percayakan pada tokoh agama terkait ibadah di rumah
Transportasi publik akan tetap beroperasi dan pertokoan akan tetap buka dan Pemerintah akan berupaya untuk menjamin agar supply chain tidak terganggu. Pemerintah Irlandia meminta agar publik dan bisnis dapat mengambil tindakan yang bijaksana dan pendekatan yang bertanggungjawab.
Restoran, café dan bisnis lainnya dapat tetap buka, tetapi tetap memperhatikan ketentuan public heath terkait social distancing. Sebagai peraturan umum, di luar kepentingan pekerjaan, setiap orang menghindari interaksi sosial semaksimal mungkin. Selain tetap menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi dengan mencuci tangan, menutup mulut dan hidung jika batuk dan bersin, serta menghubungi tenaga kesehatan jika symptom berkembang.
KBRI London mengimbau agar WNI di Irlandia mematuhi segala langkah-langkah yang ditentukan Pemerintah Irlandia. Segera laporkan ke hotline KBRI London jika terdapat WNI dinyatakan positif COVID-19.