Sukabumi (Antaranews Bogor) - Hasil penyelidikan sementara pascaditemukannya buku harian tersangka kasus kejahatan seksual kepada anak-anak yakni AS alias Emon terungkap tersangka sering curhat di buku hariannya.
"Ada dua buku yang kami temukan di rumah Emon, buku tersebut disimpan di rak sepatu. Ternyata di buku hariannya tersebut selain tersangka mencatat nama-nama anak yang diduga menjadi korbannya, juga di buku satunya lagi yang berwarna hijau Emon sering curhat tentang masalah pribadinya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Hari kepada pers di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, di buku hariannya tersebut tersangka mempunyai cita-cita ingin menjadi superstar dan diketahui ternyata Emon sangat menyayangi dan mengidolakan kedua orang tuanya. Bahkan ada curhatan Emon tentang kondisinya pascameninggal ayahnya tersebut, tapi dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya belum ditemukan adanya tulisan curhat tersangka yang mengarah kepada tindak asusila yang dilakukan kepada anak-anak.
Lebih lanjut, kemungkinan buku tersebut adalah teman tersangka untuk menuangkan kegundahan hatinya selama ini, bahkan lembar pertama buku itu tertulis bahwa buku ini hanya boleh dibuka dan dilihat oleh si tersangka saja. Sehingga bisa disimpulkan sementara, buku itu sangat privasi bagi dirinya sehingga siapapun tidak boleh ada yang memegangnya.
"Selain curhatan Emon dan nama-nama anak yang diduga korbannya, di buku tersebut juga ada nama-nama judul sinetron yang diduga disukai atau diidolakan oleh tersangka. Namun yang paling terpenting, dengan ditemukannya dua buku harian tersangka bisa mempercepat dan menambah bukti baru dalam melakukan penyelidikan kasus ini," tambahnya.
Hari mengatakan dalam buku harian Emon tersebut ditemukan nama-nama anak yang diduga menjadi korbannya dengan jumlah seluruhnya 120 anak, namun sampai saat ini pihak korban yang melapor kepada pihaknya sudah 114 orang, sehingga pihaknya kembali mengimbau kepada orang tua yang mencurigai anaknya menjadi korban AS untuk segera melapor.
Selain fokus dalam penanganan hukum tersangka yang merupakan warga Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, pihak Polres Sukabumi Kota juga tengah fokus dalam penyembuhan korban-korban Emon baik fisik maupun kejiwaannya. Maka dari itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pemkot Sukabumi dan menurunkan tim psikiater dan psikolog kepolisian yang juga saat ini sudah ada psikolog forensik yakni Reza Indragiri.
Kapolres: Emon sering curhat di buku hariannya
Kamis, 8 Mei 2014 21:07 WIB