Lampung Selatan (ANTARA) - Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dan 7 pendiri Institut Teknologi Sumatera (ltera) menerima penghargaan dalam acara Sidang Terbuka Dies Natalis Ke-5 dan Lustrum Perdana Institut Teknologi Sumatera (ltera), Kabupaten Lampung Selatan, Senin (7/10/2019).
Salah satu pendiri yang menerima penghargaan itu adalah mantan Presiden RI Jenderal TNI (Pum) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono M.A. GCB. AC (SBY).
Gubernur Arinal menerima penghargaan Adi Karsa Utama dan SBY menerima penghargaan Adi Yasa Mahatama. Sedangkan penghargaan Adi Karsa Pratama diberikan kepada pendiri Itera lainnya.
Penghargaan Adi Karsa Utama diberikan kepada Gubernur Arinal Djunaidi atas perannya sebagai salah satu pendiri ltera, serta dukungannya selama ini dalam percepatan pembangunan Itera.
Penghargaan Adi Karsa Utama yang diterima Gubernur berdasarkan surat keputusan rektor Institut Teknologi Sumatera, Nomor B/2677/IT9.A/HM.01.11/2019 tentang penerima penghargaan ltera Adi Karsa Utama.
Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, Gubernur Arinal memberi apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Dies Natalis Itera ke-5 Tahun 2019.
"Saya sangat mengapresiasi kemajuan luar biasa Itera, baik secara fisik maupun peningkatan SDM. Saya selaku pendiri Itera dan juga Gubernur Lampung bertanggung jawab dan mendukung agar ltera tidak hanya dipandang di Lampung, Sumatera, dan Indonesia, tetapi juga harus mampu menyamai Institut Teknologi Bandung," ujar Gubernur.
Gubernur juga berharap Dies Natalis ke-5 ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kerja sama dan bersinergi mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Lampung.
Pada bagian lain, Gubernur Arinal menjelaskan bahwa pembangunan ltera ini merupakan inisiasi dari Bapak Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk mendirikan Universitas Baru di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
"Atas nama Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat Lampung, kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat yang telah menunjuk Provinsi Lampung sebagai lokasi pembangunan Itera. Penunjukkan tersebut sangat relevan dengan perkembangan Provinsi Lampung, sebagai daerah yang masyarakatnya sangat heterogen dan terbuka menerima para pendatang," ujar Gubernur.
Saat ini lebih dari 50 (lima puluh) persen mahasiswa Itera berasal dari luar Provinsi Lampung. "Maka Itera merupakan bentuk kontribusi Lampung dalam pembangunan nasional, khususnya pada bidang pendidikan tinggi," jelas Gubernur Arinal.
Keberadaan ltera, lanjut Gubernur, juga menjadi sebuah pusat pertumbuhan baru di Provinsi Lampung. Sebab, ltera langsung terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Sumatera dan jalan nasional lintas Sumatera. Selain itu, ltera telah mengisi kebutuhan adanya pendidikan tinggi khusus bidang keteknikan, yang akan meningkatkan daya saing daerah dan kualitas sumberdaya manusia.
"Kondisi dan potensi sumberdaya alam Provinsi Lampung juga sangat mendukung untuk dapat memfasilitasi proses belajar, penelitian, dan pengembangan ltera, terutama untuk Program Studi Ilmu-Ilmu Sains Dasar, Teknologi Kemaritiman, Teknologi Kebumian, Rekayasa Transportasi Intermoda, Teknologi Agro Industri, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, serta program studi lainnya," jelasnya.
Oleh karena itu, melalui Dies Natalis ke-5 ini diharapkan akan membawa ltera sebagai Perguruan Tinggi Negeri kebanggaan masyarakat Lampung ke level global.
"Semoga dengan bertambahnya usia, ltera akan terus melakukan evaluasi dan introspeksi guna kemajuan dimasa datang, memberikan kontribusi sebesar-besarnya untuk pembangunan daerah dan nasional, terutama di bidang pendidikan dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, berdaya saing untuk membangun masyarakat dan bangsa, khususnya daerah Lampung," harap Gubernur Arinal.
Agent of change dan agent of progress
Baca juga: Pemprov Lampung Dorong Itera Jadi Pusat Keunggulan Sumatera
Pada kesempatan itu, SBY dalam rekaman videonya menyampaikan bahwa Itera yang kita banggakan saat ini telah genap mencapai usia 5 (lima) tahun. "Kita bertekad untuk terus membangun dan memajukan Itera menjadi institut yang unggul dan berdaya saing, serta menjadi kebanggaan Sumatera dan Indonesia," ujar SBY.
Dalam pidato singkatnya berjudul maju terus Itera, jadilah Driving Force menuju masyarakat sejahtera, SBY menuturkan dirinya memiliki keyakinan tinggi bahwa Itera bisa sukses, bisa maju, bisa menjadi agent of change dan agent of progress.
"Saya yakin bahwa Itera bisa mewujudkan semua itu," jelasnya.
SBY menyampaikan selamat kepada Itera atas dies natalis ke-5, dan Lustrum perdana ltera. "Dan terimakasih atas penganugerahaan penghargaan ltera Adi Yasa Mahatama, dengan rasa syukur dan kehormatan, saya terima penghargaan ini," ucapnya.
Di akhir pidatonya, SBY menjelaskan bahwa Sumatera, Indonesia dan Dunia tengah menghadapi permasalahan tantangan yang serius, seperti kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Untuk itu, Itera diharapkan benar-benar dapat menjadi penggerak (Driving Force) dan agent of change.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.
SBY menggarisbawahi dua hal yaitu manusia harus menyumbang daya hidupnya, dan Manusia harus memberikan solusi seperti inovasi teknologi dan sains.
"Untuk itu, ltera diharapkan mampu menjadi Driving Force dan agent of change untuk menghadapi tantangan," ujar SBY.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masa bakti 2009-2014, Mohammad Nuh meyakini ltera akan mampu mengalahkan ITB pada waktunya nanti.
"Saya sangat yakin kalau ltera akan bisa mengalahkan ITB. Karena saat ini ltera sedang membutuhkan waktu untuk tumbuh menjadi lebih besar," jelasnya.
Penyerahan 14 unit Smart Bus (BRT)
Baca juga: Itera Mengejar Terget Kualitas Agar Setara Dengan ITB
Sementara itu, Rektor Itera, Ofyar Z. Tamin, menjelaskan pendirian ltera lahir atas dasar kebutuhan tenaga engineer berkualitas di Indonesia.
Pada tahun 2011 lalu, Pemerintah Republik lndonesia melakukan kajian pendidikan dan pembangunan.
Salah satu hasil kajiannya menyebutkan bahwa jumlah Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia berbentuk institut yang fokus pada bidang teknik dan natural sciences masih sangat sedikit dibandingkan bidang lainnya yaitu lnstitut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
"Hasil kajian tersebut. oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kala itu dijabat Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh. DEA dilaporkan kepada Presiden RI Jenderal TNI (Pum) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono M.A. GCB. AC; dengan keputusan bahwa Pemerintah Republik Indonesia akan membangun institut teknologi baru di beberapa daerah dengan bantuan lnstitut Teknologi Negeri yang telah ada yaitu ITB dan ITS.
Untuk di Wilayah Barat, pemerintah memastikan pembangunan dilakukan di Pulau Sumatera dengan pembinaan ITB. Di Wilayah Tengah dan Timur, pembangunan diputuskan di Ballkpapan, Kalimantan Timur, dengan pembinaan ITS.
Selama enam tahun terakhir, jelas Ofyar, Itera telah dan sedang melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana untuk menjamin terselenggaranya dengan baik kegiatan perkuliahan dan pelayanan administrasi.
"Sejak 2013 hingga saat ini, pembangunan gedung serta sarana prasarana sebanyak 34 unit terdiri dari 5 gedung perkuliahan, 4 asrama mahasiswa, 1 wisna, 6 embung, dan 18 unit sarana prasarana lainnya.
"Saat ini Itera memiliki tiga jurusan yaitu jurusan Sains (9 program studi), jurusan teknologi infrastruktur dan Kewilayahan (9 program studi), serta jurusan teknologi produksi dan industri (17 program studi)," jelas Ofyar.
Baca juga: Arinal Raih Penghargaan Inovasi Pertanian dan Kesehatan Kompas Gramedia Award 2019
Dengan segala dedikasi, komtimen dan kerja keras, Ofyar mengajak menyongsong Itera yang lebih maju, berperan aktif pada pembangunan di Sumatera dan memiliki daya saing global sehingga mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan bidang sains dan teknologi di Indonesia.
Pada acara tersebut juga terdapat penyerahan secara simbolis 14 unit Smart Bus (BRT) dari Kementerian Perhubungan RI kepada Pemprov Lampung, dan diserahkan langsung kepada ITERA. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT-BPJ).
Gubernur Arinal dan SBY Terima Penghargaan Dari Institut Teknologi Sumatera
Senin, 7 Oktober 2019 17:35 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masa bakti 2009-2014, Mohammad Nuh meyakini ltera akan mampu mengalahkan ITB pada waktunya nanti.