Cianjur (ANTARA) - Ketua MUI Cianjur, Jawa Barat, Kh Abdul Halim, menjadi imam shalat jenazah Ipda Erwin Yudha Wildani anggota Polres Cianjur, korban pembakaran saat aksi unjuk rasa mahasiswa beberapa waktu lalu di Masjid Agung Cianjur, Senin.
Ribuan warga dari berbagai kalangan yang didominasi siswa SMA se Cianjur, ikut menshalatkan almarhum yang menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan serius di RS Pertamina-Jakarta, selama 11 hari karena luka bakar yang diderita cukup parah.
Tangis haru keluarga mengantarkan almarhum sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cianjur di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Cikaret, yang dipimpin langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Almarhum meninggalkan seorang istri dan Dua orang anak yang sudah beranjak dewasa.
Bahkan ratusan anggota Polres Cianjur, yang selama ini cukup mengenal dekat almarhum pun tidak kuasa menahan air mata usai menshalatkan almarhum yang bertugas sebagai Panit Binmas Polsek Cianjur kota. Ucapkan belasungkawa terucap dari bibir anggota yang selama ini satu angkatan atau di bawahnya.
"Kami bangga memiliki Erwin yang selama ini banyak memberikan pengalaman dan berbagi semua hal terkait pekerjaan atau di luar pekerjaan. Semoga amal ibadah beliau diterima dan ditempatkan setinggi-tingginya di sisi Allah SWT di alam sana," kata Nandang rekan satu angkatan dengan almarhum.
Hal yang sama terucap dari warga yang ikut mengantarkan almarhum hingga ke liang lahat. Mereka menyayangkan aksi anarkis berujung maut yang merengut nyawa anggota kepolisian tersebut. Warga berharap ke depan tidak ada lagi aksi anarkis meskipun aksi unjuk rasa diperbolehkan.
"Pastinya kami menolak keras aksi anarkis dalam unjuk rasa dan kegiatan lainnya. Cukup Erwin menjadi contoh, agar ke depan tidak ada lagi aksi yang sama. Cianjur ini kota aman, tentram loh jinawi dan terkenal sebagai kota santri," kata Andri tokoh pemuda Cianjur.
Seperti diberitakan Ipda Erwin bersama tiga orang anggota Polres Cianjur, mengalami luka bakar saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung dengan pembakaran ban yang hendak diamankan, namun dari kerumunan mahasiswa melempar bensin yang membakar anggota kepolisian.
Keempat anggota kepolisian mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit di Bandung dan Jakarta. Erwin menjalani perawatan di RS Pertamina karena mengalami luka bakar 70 persen dan menghembuskan nafas terakhirnya Senin dini hari.
Sedangkan tiga orang anggota lainnya menjalani perawatan di rumah sakit di Bandung, dua orang diantaranya menjalani operasi plastik dan satu orang menjalani rawat jalan.