Bogor (ANTARA) - Banyak cara dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Salah satunya dengan menggelar tradisi cucurak, seperti yang dilakukan masyarakat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Cucurak ini bagian dari tradisi khas masyarakat Bogor yang merupakan kegiatan makan-makan bersama seluruh warga kampung. Hal yang membuat aktivitas ini menjadi menyenangkan ialah menu-menu sederhana seperti nasi, lauk, sayur, dan sambal disajikan di atas daun pisang yang lebar. Kemudian, dinikmati bersama-sama secara lesehan.
Lilis Darojah, Pimpinan Madrasah Diniyah Darus Sua'a mengatakan kalau tradisi cucurak adalah bentuk budaya sunda dalam rangka menyambut datang bulan suci Ramadhan.
"Biasa masyarakat gelar cucurak, dirangkai dengan tahlil dan doa, sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT. Setelah selesai tahlil dilanjutkan makan bersama," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Dewan Adat Sunda, Ahmad Fahir, mengatakan ada tiga tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bogor dalam menyambut datang bulan Ramadhan adalah ziarah, cucurak, dan munggah.
"Ziarah berarti bersilaturahim kepada orang yang telah meninggal. Cucurak adalah bersilaturahim kepada orang yang masih hidup. Sedangkan, munggah adalah mempersiapkan makanan menjelang puasa pertama," katanya.
"Di tiga tradisi jelang Ramadhan adalah ikatan silaturahim bersama keluarga dan masyarakat yang erat kaitannya dengan aspek sosial dan harus terus dilestarikan," ujarnya.
Selain berbentuk syukuran, tradisi cucurak diisi dengan acara saling memaafkan antara anak, istri, suami, orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar sebelum bulan puasa.
Cucurak, tradisi masyarakat Bogor yang masih bertahan
Kamis, 2 Mei 2019 21:34 WIB
Biasa masyarakat gelar cucurak, dirangkai dengan tahlil dan doa.