Gyeongju (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Presiden China Xi Jinping akan menggelar pertemuan puncak pada Sabtu (1/11) untuk membahas berbagai isu, termasuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Kedua presiden akan bertemu di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan (Korsel), yang menandai kunjungan pertama Xi ke negara itu sejak 11 tahun lalu.
Pertemuan itu akan berlangsung saat Korsel berupaya menjaga keseimbangan antara mempererat hubungan dengan China dan tetap sejalan dengan Amerika Serikat, di tengah meningkatnya persaingan di antara negara-negara adidaya.
China adalah mitra dagang terbesar dan sekutu tradisional Korea Utara (Korut).
Juru bicara kepresidenan Korsel Kang Yu-jung pada Jumat (31/10) mengatakan bahwa pertemuan Lee dan Xi juga akan membahas pelucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea, perdamaian dan stabilitas kawasan, serta isu ekonomi yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
Lewat kebijakan "diplomasi pragmatis," Lee berjanji membangun hubungan Korsel-China yang lebih seimbang dan berorientasi masa depan.
Dia juga menekankan pentingnya peran China sebagai mitra kawasan serta pendukung perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Lee diperkirakan akan meminta China berperan konstruktif dalam mendorong upaya perdamaian, seiring langkah Korsel meredakan ketegangan dengan Korut dan menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhenti sejak 2019.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Tentara Korea Utara lintasi perbatasan antar-Korea
Baca juga: China tuan rumah APEC 2026
