Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq memperingatkan pengambilan air tanah menjadi salah satu faktor penurunan muka tanah yang banyak terjadi di pesisir Pulau Jawa.
"Mulai dari sekarang yang lagi viral, Aqua yang tidak dari air pegunungan konon katanya dan memang pengambilan air tanah yang eksploitatif benar-benar menurunkan muka tanah kita paling tidak di sepanjang pesisir Pulau Jawa," kata Menteri LH/Kepala BPLH Hanif dalam Forum Rektor Lanjutan Kolaborasi KLH dengan Perguruan Tinggi dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa kajian terbaru memperlihatkan penurunan muka tanah pesisir mencapai 10 sampai 15 centimeter (cm). Kondisi itu merata dari ujung barat sampai ke timur di Pulau Jawa.
Baca juga: AHY tangani penurunan muka tanah di Pantura Jawa
Baca juga: BIG segera perbaharui data terkait penurunan muka tanah di sepanjang pantai utara Jawa
Kondisi penurunan muka tanah itu kemudian diperparah dengan krisis kenaikan muka air laut tang disebabkan oleh perubahan iklim. Melihat kondisi tersebut dia menyoroti perlunya pendekatan multidisiplin dari para ahli yang tersebar di berbagai perguruan tinggi.
