Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berkomitmen mewujudkan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) RI melalui beragam kerja nyata seluruh jajaran.
"Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Lapas Cikarang dalam mendukung 13 program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan," kata Kalapas Cikarang Urip Dharma Yoga di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan dengan semangat kolaborasi, komitmen dan kerja nyata, seluruh jajaran bersama warga binaan terus bergerak untuk mewujudkan pemasyarakatan yang bersih, produktif serta berdampak bagi masyarakat.
Berbagai program dilaksanakan sepanjang tahun ini dengan penuh dedikasi dan inovasi untuk menghadirkan perubahan nyata di lingkungan lapas maupun masyarakat sekitar mulai dari memastikan tidak ada peredaran narkoba hingga menjaga keamanan serta ketertiban sebagai prioritas utama.
Lapas Cikarang secara rutin melakukan inspeksi mendadak ke kamar hunian minimal dua kali sepekan bersama aparat penegak hukum untuk memastikan tidak ada ruang bagi narkoba.
Selain itu, tes urine berkala dilaksanakan bagi warga binaan guna menjaga agar lingkungan lapas tetap sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Langkah ini menunjukkan bahwa keamanan dan integritas bukan sekadar aturan, tetapi budaya yang dibangun secara konsisten," katanya.
Kemudian membangun ketahanan pangan dengan memberdayakan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan. Lapas Cikarang mengembangkan pembinaan kemandirian warga binaan melalui berbagai kegiatan pertanian dan peternakan.
"Dari panen sayuran segar hingga produk hewani, semua hasilnya dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur lapas maupun kegiatan sosial. Program ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan warga binaan terhadap hasil kerja mereka sendiri," katanya.
Di sektor penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM, warga binaan Lapas Cikarang terus didorong untuk berkreasi melalui berbagai produk UMKM yang bermanfaat bagi masyarakat.
Mulai dari kerajinan tangan, olahan makanan hingga produk kreatif lain. Setiap karya menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas Cikarang mendorong kemandirian dan produktivitas.
Melalui berbagai kegiatan ini, Lapas Cikarang tidak hanya menciptakan produk yang bermanfaat tetapi juga menanamkan keterampilan, kreativitas dan semangat mandiri bagi setiap warga binaan.
"Kami juga memberikan bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang tidak mampu. Kepedulian sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari pembinaan. Melalui Jumat Berkah, Minggu Kasih dan bantuan kepada keluarga warga binaan saat kunjungan tatap muka," ujarnya.
Pihaknya juga menerapkan strategi guna mengatasi permasalahan overcapacity dan overcrowding dengan solusi komprehensif, termasuk pemindahan narapidana berisiko tinggi.
Lapas Cikarang turut menjalankan program integrasi sosial yang memberikan kesempatan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan kesiapan lebih baik. Program ini mencakup pengurangan masa pidana melalui berbagai skema, antara lain hak bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.
Lapas Cikarang juga hadir untuk masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perbatasan atau membutuhkan. Tahun ini, 2.500 paket bantuan sosial berhasil disalurkan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, termasuk bantuan kepada keluarga warga binaan.
"Lapas Cikarang membuktikan bahwa pembinaan, keamanan, produktivitas dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan.
Dengan semangat pasti Berdampak, seluruh program ini menghadirkan lingkungan pemasyarakatan yang aman, humanis, produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Lapas Cikarang membangun harapan, mengukir perubahan," demikian Urip Dharma Yoga.
