Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Aset Digital Kadin dan Presiden Opentech Group, Raine Renaldi, menilai Indonesia perlu segera mengadopsi inovasi kecerdasan buatan (AI) dan teknologi blockchain yang kini berkembang pesat di tingkat global.
Pernyataan tersebut ia sampaikan di sela kegiatan Expand North Star 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab, yang mempertemukan ribuan inovator, investor, dan pemimpin digital dunia.
Menurut Raine, perkembangan AI yang ditampilkan dalam ajang ini menunjukkan arah baru, di mana kecerdasan buatan tidak lagi hanya berfokus pada interaksi pengguna di layar, tetapi juga menyentuh sistem kerja di balik berbagai industri.
“Yang kita lihat di sini adalah bagaimana AI digunakan bukan hanya untuk antarmuka pengguna, tapi juga menjadi sistem yang bekerja di belakang berbagai sektor industri,” ujar Raine dalam keterangannya, Senin.
Ia menilai, penerapan AI pada level sistem industri akan sangat relevan bagi Indonesia yang tengah mempercepat transformasi digital di berbagai bidang, mulai dari layanan publik hingga sektor keuangan.
Selain AI, Raine juga menyoroti pesatnya perkembangan teknologi blockchain yang menjadi salah satu tema utama dalam forum Feature Blockchain Summit. Ia menjelaskan bahwa blockchain kini tidak lagi terbatas pada aset digital, melainkan telah merambah ke sistem keuangan lintas negara dan rantai pasok global.
“Blockchain di sini sudah masuk ke level yang lebih strategis. Bukan hanya soal aset digital, tapi juga bagaimana sistem keuangan dan distribusi antarnegara menjadi lebih transparan dan efisien,” jelasnya.
Raine mengungkapkan, sejumlah negara membawa startup unggulan di bidang web3 yang berfokus pada blockchain dan kripto. Ia menilai langkah itu menjadi contoh yang baik untuk diikuti Indonesia agar tidak tertinggal dalam inovasi digital global.
“Beberapa negara membawa startup andalannya di sektor web3. Ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengembangkan ekosistem blockchain. Indonesia seharusnya juga mulai mengadopsi pendekatan serupa,” katanya menegaskan.
Menurutnya, keikutsertaan Indonesia dalam ajang seperti Expand North Star menjadi kesempatan penting untuk membangun jejaring internasional sekaligus menempatkan pelaku teknologi Indonesia sebagai bagian dari rantai inovasi dunia.
“Kalau kita tidak cepat beradaptasi, kita hanya akan menjadi pasar, bukan pemain,” ujarnya mengingatkan.
Lebih lanjut, Raine menilai partisipasi Indonesia di Dubai dapat membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara pelaku startup nasional dan mitra global, terutama di bidang teknologi finansial, keamanan siber, serta pengembangan AI berbasis etika dan keberlanjutan.
“Acara ini menunjukkan bagaimana negara-negara menyiapkan masa depan digital mereka. Indonesia juga harus bisa berada di jalur yang sama,” tutupnya.
Indonesia didorong adopsi inovasi AI dan blockchain global
Senin, 13 Oktober 2025 11:47 WIB
Chief of Digital Asset Committee sekaligus Presiden Indonesia Chamber of Commerce & ID Opentech Group, Raine Renaldi. ANTARA/HO
