Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi Ferry Juliantono memiliki tiga “senjata” utama untuk membangkitkan kembali kejayaan gerakan koperasi di tanah air agar kembali menjadi sokoguru perekonomian bangsa Indonesia.
Ferry menegaskan kebangkitan koperasi tidak cukup hanya melalui regulasi, tetapi juga membutuhkan lembaga pendidikan, pembiayaan, dan wadah organisasi yang solid guna menggerakkan ekosistem koperasi secara berkelanjutan.
"Jadi kita punya tiga senjata (untuk memajukan koperasi). Satu Dekopin (Dewan Koperasi Indonesia) yang sudah makin keren," kata Ferry pada Pengukuhan Struktur Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP) Dekopin masa bakti 2025-2030 di Jakarta, Rabu (8/10) malam.
Dekopin merupakan organisasi tunggal gerakan koperasi yang berfungsi sebagai wadah untuk memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi anggota koperasi serta membina dan mengembangkan kemampuan koperasi sebagai pelaku ekonomi nasional di Indonesia.
Selain Dekopin, Fery menyebutkan pihaknya juga memiliki satu aset penting yaitu Institut Koperasi Indonesia atau Ikopin, yang telah berkembang menjadi Universitas Koperasi Indonesia (Ikopin University) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Menurut dia, posisi Ikopin University yang berdampingan dengan kampus ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memberikan potensi besar untuk membentuk ekosistem pendidikan koperasi yang maju dan berdaya saing global.
Kementerian Koperasi, kata Ferry telah diminta untuk mengelola Yayasan Ikopin University setelah pengurus sebelumnya menyerahkan tanggung jawab karena faktor usia, termasuk Ketua Dewan Pembina Yayasan Muslimin Nasution.
Ia menegaskan, pemerintah berniat menjadikan Ikopin University sebagai aset milik gerakan koperasi yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pencetak kader serta tokoh koperasi masa depan.
Untuk memperkuat transformasi, Kementerian Koperasi juga menggandeng Universitas Bina Nusantara (Binus) guna membantu membenahi manajemen serta memperbarui kurikulum dan program studi agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Ferry berharap Ikopin dapat berkembang menjadi co-op university yang modern, inovatif, serta mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang memahami nilai, prinsip, dan praktik koperasi secara mendalam.
"Kita jadikan Ikopin University menjadi tempat bagi pencetakan kader-kader, tokoh-tokoh koperasi yang akan melanjutkan perjuangan gerakan koperasi ke depan," jelas Ferry.
Selain bidang pendidikan, pemerintah juga memperkuat pembiayaan koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang selama ini menjadi sumber pendanaan khusus bagi koperasi di seluruh Indonesia.
Menurut dia, LPDB diarahkan menjadi bank koperasi atau co-op bank yang berperan layaknya lembaga keuangan milik gerakan koperasi, menggantikan peran historis Bank Bukopin yang kini dikuasai pihak asing.
Dengan sinergi antara Dekopin, Ikopin University, LPDB, dan Kementerian Koperasi yang solid, Ferry optimistis gerakan koperasi akan kembali berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menegaskan, dengan kekuatan utama tersebut, cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional bukan lagi sekadar wacana, tetapi akan segera terwujud nyata.
SKB
Pemerintah pada Kamis 9 Oktober 2025 akan menandatangani surat keputusan bersama empat menteri sebagai langkah konkret memperkuat Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia.
SKB itu melibatkan Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Badan Pengelola Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) dalam satu kesepakatan strategis lintas kementerian dan lembaga.
Melalui kerja sama tersebut, pemerintah menyiapkan proses pencairan pembiayaan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendukung platform pendanaan koperasi desa dan kelurahan di berbagai wilayah.
"Melibatkan Menteri Koperasi, Menteri Keuangan, Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri, dan BP BUMN untuk menyerahkan kepada Danantara proses pencairan melalui Himbara, proses pencairan terhadap platform yang diberikan untuk Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih," ujarnya.
Pembiayaan tersebut akan difokuskan untuk pemberian modal investasi dan modal kerja yang memungkinkan koperasi memiliki infrastruktur memadai guna memperkuat aktivitas usaha di tingkat akar rumput.
"Dalam bentuk pemberian modal investasi dan modal kerja dalam bentuk pembuatan gudang-gudang dan gerai-gerai ataupun kelengkapan lain yang diperlukan bagi operasionalisasi Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih," jelasnya.
Koperasi akan memperoleh dukungan dalam bentuk pembangunan gudang, gerai, dan sarana penunjang lain yang dibutuhkan bagi operasionalisasi Kopdes Merah Putih agar lebih efisien dan produktif.
Program tersebut, menurut Ferry, bukan sekadar inisiatif teknis pemerintah, melainkan merupakan gerakan nasional yang melibatkan seluruh unsur bangsa dalam memperkuat ekonomi berbasis koperasi di desa dan kelurahan.
Bahkan, Presiden Prabowo Subianto turut menginstruksikan keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu mendirikan gudang dan gerai di seluruh pelosok, menjadikan gerakan ini sebagai wujud nyata ekonomi gotong royong modern.
"Ini adalah gerakan, ini bukan sekedar program pemerintah tapi ini merupakan gerakan negara, karena semua pihak terlibat dari teman-teman TNI pun juga diminta oleh Presiden untuk turun tangan langsung untuk mendirikan gudang-gudang dan gerai-gerai di seluruh desa-desa dan kelurahan di Indonesia," kata Ferry.
Berdasarkan data dari situs merahputih.kop.id, tercatat sebanyak 11.225 koperasi desa/kelurahan telah memiliki minimal satu gerai aktif. Secara keseluruhan, jumlah gerai koperasi yang telah beroperasi mencapai 15.970 unit di berbagai wilayah Indonesia.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan peran strategis lebih dari 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia sebagai penggerak utama dalam membangun ekosistem ekonomi nasional yang kuat, inklusif, dan berkeadilan bagi masyarakat.
Ia menjelaskan jika Kopdes Merah Putih dapat dioperasikan dengan baik, maka perputaran ekonomi rakyat akan semakin masif, menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
"Jadi ada ekosistemnya, kita bayangin 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih jalan, bisa nyerap lapangan pekerjaan bermanfaat buat orang desa, perputaran uangnya akan luar biasa," kata Menkop pada Pengukuhan Struktur Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP) Dekopin masa bakti 2025-2030 di Jakarta, Rabu (8/10) malam.
Menurut dia, Kopdes Merah Putih memiliki potensi membentuk ekosistem besar yang terdiri atas jaringan ritel, outlet, hub distribusi, hingga agregator, yang nantinya dapat bertransformasi menjadi holding ekonomi berbasis kerakyatan.
"Ada ritelnya, ada segala macam outletnya. Nah nanti di atasnya juga akan ada hub atau agregatornya, itu akan bisa jadi ekosistem. Di atasnya lagi kita akan jadikan holding-holding dan lain sebagainya," ujarnya.
Ferry optimistis, dengan sinergi dan dukungan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), sistem itu dapat berjalan efektif dan memperkuat peran koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional.
Baca juga: Kemenkop siapkan skema kemitraan swasta untuk Kopdes Merah Putih
Ia juga mendorong agar koperasi di masa depan harus mampu bersaing termasuk dengan swasta besar, namun tetap berakar pada prinsip gotong royong dan kesejahteraan anggota.
Ferry berharap, dengan dukungan pemerintah dan semangat kolaborasi, koperasi akan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan, sesuai visi Presiden Prabowo Subianto.
"Ini saya yakin, insya Allah harapannya Presiden Prabowo Subianto, nanti manfaat koperasi itu akan selain besar untuk masyarakat tapi koperasinya juga bisa tidak kalah hebatnya dibandingkan BUMN dan swasta," kata Ferry.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Bambang Haryadi mengajak seluruh elemen gerakan koperasi di tanah air untuk bersatu dan bergandengan tangan membangun kembali semangat kebersamaan dalam memperkuat ekonomi rakyat.
Ia menegaskan, saat ini bukan lagi waktunya gerakan koperasi terpecah belah, baik di tingkat pusat maupun daerah, melainkan saatnya meneguhkan kembali jati diri koperasi sebagai wadah persatuan ekonomi berbasis kekeluargaan.
"Saatnya kita bergandengan tangan, tidak lagi harus terpecah belah, termasuk yang di daerah," katanya.
Bambang menekankan, prinsip gotong royong dan solidaritas harus menjadi landasan utama setiap langkah gerakan koperasi ke depan agar mampu berperan besar dalam memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat Indonesia.
"Karena prinsip koperasi kekeluargaan, saatnya bersatu, bergotong royong seperti prinsip koperasi berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Mari bersatu untuk pergerakan koperasi ke depan," kata Bambang.
Baca juga: Koperasi penambang rakyat jadi harapan baru
Baca juga: Koperasi dapat kelola tambang dan mineral 2.500 hektare
