Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggalakkan gerakan menanam pohon di berbagai wilayah, baik di kawasan pegunungan maupun dataran rendah, guna mengantisipasi menghadapi potensi bencana hidrologi, khususnya banjir saat musim hujan.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris di Kudus, Minggu, mengatakan penanaman pohon memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, karena akar pohon bisa menyerap air ke dalam tanah, sementara daunnya menahan air hujan.
"Dengan begitu, aliran air bisa diperlambat sehingga tidak langsung membebani saluran," ujarnya.
Selain meminimalisasi banjir, penanaman pohon di lahan kritis juga diharapkan dapat memulihkan keseimbangan ekosistem. Bahkan, Pemkab Kudus mengimbau masyarakat maupun instansi mengganti ucapan ulang tahun Kota Kudus yang sebelumnya berbentuk styrofoam menjadi bibit pohon. Bibit tersebut nantinya akan dibagikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak yang membutuhkan.
Tidak hanya lewat penghijauan, Pemkab Kudus juga menyiapkan langkah lain berupa normalisasi sungai dan saluran air melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Langkah ini dilakukan untuk memperlancar aliran air ketika curah hujan tinggi.
"Kami juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang sudah melakukan normalisasi di beberapa aliran sungai besar, seperti Sungai Wulan, DAS Juwana, hingga Kali Juwono. Dengan begitu, aliran air bisa cepat menuju laut dan mengurangi risiko banjir," kata Sam'ani.
Baca juga: Maluku Utara ikut program tanam 5.000 pohon kelapa
Baca juga: Angkasa Pura tanam 1 juta pohon untuk dukung penghijauan
