Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mendorong penerapan elektrifikasi kendaraan angkutan umum sebagai langkah penting dalam menekan emisi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
"Elektrifikasi angkutan umum khususnya bus listrik, menjadi salah satu strategi penting untuk menurunkan emisi serta mendorong efisiensi operasional transportasi," kata Direktur Lalu Lintas Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Rudi Irawan di Jakarta, Kamis (18/9).
Upaya ini ditindaklanjuti melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Elektrifikasi Angkutan Umum dalam Mendukung Penggunaan Energi Bersih."
Rudi menegaskan langkah tersebut sejalan dengan target nasional mencapai net zero emission pada 2060 sebagaimana tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional.
Ia menjelaskan sektor transportasi darat masih menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar di Indonesia, terlebih dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor, khususnya kendaraan pribadi yang turut berkontribusi pada polusi udara dan konsumsi energi fosil yang tinggi.
"Melalui kegiatan ini, saya mengajak seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, akademisi, maupun masyarakat untuk bekerja sama mendukung percepatan penggunaan energi bersih di sektor transportasi darat," imbuhnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menyoroti fakta bahwa pencemaran udara di Jakarta sekitar 67 persen berasal dari kendaraan umum. Bahkan, Jakarta kini tercatat sebagai kota ketiga dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.
