Sleman (ANTARA) - InJourney Destination Management (IDM) terus meningkatkan kampanye literasi digital wisata dengan mengedukasi pengunjung mengenai kanal resmi pembelian tiket destinasi sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penipuan.
"IDM mengambil langkah serius atas informasi palsu yang mengatasnamakan perusahaan atau destinasi dan merugikan 'customer' secara langsung dan berkomitmen menjaga kualitas layanan agar setiap kunjungan menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan berkesan," kata Corporate Secretary Group Head IDM Destantiana Nurina di Sleman, Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pihaknya menemukan adanya upaya penipuan melalui website tidak resmi yang dikhawatirkan dapat merugikan wisatawan.
"Kanal informasi atau website tidak resmi telah dilaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta aparat penegak hukum untuk segera ditindaklanjuti," katanya.
Ia mengatakan, sebagai upaya antisipasi lanjutan, peringatan resmi juga dipasang melalui kanal digital, media sosial dan publikasi media massa agar kejadian yang sama tidak terulang pada "customer" lainnya.
"IDM mengimbau masyarakat luas untuk berhati-hati terhadap maraknya informasi melalui kanal atau situs tidak resmi yang mengatasnamakan destinasi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko maupun Taman Mini Indonesia Indah (TMII)," katanya.
Satu-satunya kanal resmi untuk memperoleh informasi maupun melakukan pembelian tiket Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) melalui website resmi perusahaan ticket.injourneydestination.id dan tiket.tamanmini.com/id/ serta aplikasi mitra resmi InJourney Destination Management (platform OTA dan mitra ticketing yang telah bekerja sama resmi dengan IDM.
Baca juga: IDM kemas Sendratari Ramayana "Padhang Bulan" penuh magis dan kesakralan
Baca juga: TWC Prambanan tambah beberapa wahana sambut libur panjang akhir Januari 2025
