Jakarta (ANTARA) - Festival Keraton Surakarta bertajuk Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) digelar pada 1-30 November 2025, menghadirkan rangkaian kegiatan yang lekat dengan kearifan lokal serta budaya Keraton Surakarta.
Pemimpin Proyek RSWF Gusti Raden Ajeng (GRAj) Putri Purnaningrum di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa kegiatan yang akan diselenggarakan tidak hanya memamerkan terkait yoga atau semangat orang Jawa dalam menekuni industri wisata kebugaran ini. Melainkan ingin menjadikan rangkaian acara sebagai tolak ukur untuk menjadikan budaya yang bisa masuk sebagai bagian untuk penyembuhan diri.
Misalnya tirakat pada malam satu suro yang dilakukan dengan berjalan kaki sambil mengitari Benteng Keraton Surakarta.
Festival kebugaran itu disebutnya juga akan dibagi ke dalam lima kegiatan yakni "Javanese Wisdom Immersion" yang mencakup pengalaman seperti mengenal teori dan atribut abdi dalem, mempelajari cara mengenakan busana tradisional abdi dalem, hingga merangkai bunga sesaji dan menatanya di tempat sakral.
Berikutnya ada "Gendhing for Therapy" yang kegiatannya seperti belajar tembang yakni puisi tradisional Jawa, mengenal instrumen gamelan, hingga menyelami notasi gamelan.
Kegiatan selanjutnya ada "Royal Dance Simphony" yang mengajak pengunjung untuk mengunjungi lokakarya tari tradisional dengan gaya Surakarta, "A Holy Journey" yakni berjalan menyusuri dinding Keraton dan meditasi dengan niat penuh di Tugu Pamandengan.
Lalu "Javanese Secret Recipe" yang menjadi lokakarya jamu tradisional dan lulur tubuh hingga menyaksikan pertunjukan wayang kertas.
Ia menekankan masing-masing dari kelima kegiatan itu dibatasi dan hanya bisa diikuti sebanyak 20 orang, agar budaya yang dikenalkan bisa melekat menjadi pengalaman berharga dan diikuti dengan lebih intim. Satu kegiatan dapat diikuti dengan membayar seharga Rp1,5 juta.
Baca juga: Keraton Surakarta siapkan enam ekor kebo bule untuk pelaksanaan kirab pada malam 1 Sura
Baca juga: 100 orang terlibat Kirab Boyong Kedhaton Keraton Surakarta
