Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Ulung Sampurna Jaya mengimbau orang tua dan guru lebih peduli terhadap anak-anaknya, menyusul tawuran pelajar di belakang Terminal Bubulak, Selasa (31/7) pukul 18.30 WIB.
"Jika anak-anak lewat pukul 17.00 belum pulang, ditanyakan. Apalagi, sampai malam dan larut malam. Dicari dan ditanyakan keberadaanya, jangan dibiarkan," kata Ulung di Bogor, Senin.
Ironinya, kata dia, tawuran di belakang Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor itu telah disiapkan dan direncanakan oleh alumni SMP di Dramaga dan SMP Cibungbulang. Mereka menyiapkan adik kelasnya untuk diadu tiga lawan tiga.
Duel antarsekolah itu, menurut Kapolresta, sudah jadi tradisi, Bedanya kali ini disiapkan senjata tajam dengan kode "ada barang", lalu direkam laganya untuk disiarkan di YouTube.
Seorang pelajar berinisial MIS (13) meninggal dunia setelah kejadian itu. Warga menemukannya dalam kondisi sempoyongan berjalan tidak jauh dari lokasi duel maut dengan luka sabetan senjata tajam. Sementara itu, satu korban lainnya kritis dirawat di Rumah Sakit Medika Dramaga.
Tradisi duel Acara yang dilakukan dua SMP tersebut mirip dengan kasus gladiator yang muncul pada tahun 2017 yang melibatkan dua SMA.
Terkait dengan fenomena itu, dia mengimbau guru untuk memperhatikan alumni sekolahnya. Pasalnya, alumni ini yang mengajak pelajar untuk melakukan kegiatan seperti itu.
Kepuasan Alumni
Menurut Ulung, duel ala Acara yang dilakukan dua SMP tersebut hanya sebagai kepuasan para alumnus untuk adu kekuatan.
"Motivasinya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa mereka hebat. Nanti akan dibawa mencari ilmu kebal terhadap tusukan," kata Ulung.
Adanya laporan kejadian, petugas Reskirm Polresta Bogor Kota dan Polsek Bogor Barat bergerak cepat melakukan penyelidikan. Kurang dari 24 jam, seluruh pelaku yang terlibat diamankan.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sonjaya menyebutkan ada sembilan anak yang terlibat dalam tawuran tersebut. Empat dari kelompok pelaku dan lima dari kelompok korban.
Dari sembilan anak tersebut, tiga orang berstatus alumni, sisanya masih pelajar dari kedua SMP tersebut. Seluruh yang terlibat masih berstatus anak di bawah umur.
"Yang sudah diamankan lima orang, terdiri atas tiga pelaku, dua orang dititipkan karena masih berusia kurang dari 14 tahun, dua masih DPO, satu dirawat, dan seorang meninggal dunia," kata Agah.
Peran kesembilan orang itu, katanya lagi, tiga orang berduel, tiga lawan tiga, termasuk korban meninggal dunia dan korban luka. Satu orang menunggu giliran, tiga alumnus perannya menyiapkan duel, mencari adik kelas, lalu memvideokan adegan duel.
"Baik korban maupun pelaku dan alumni sama-sama masih berstatus anak di bawah umur," katanya.
Kapolresta ingatkan orang tua lebih perhatikan anak
Senin, 6 Agustus 2018 9:11 WIB
Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Ulung Sampurna Jaya saat memberi keterangan kepada wartawan . (Foto Humas Polresta Bogor Kota).
Jika anak-anak lewat jam lima sore belum pulang, ditanyakan, apalagi sampai malam dan larut malam.
