Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengajukan tambahan pagu indikatif pada Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp14,19 miliar, khusus untuk meningkatkan kuota beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
Dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Kamis, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang menjelaskan tambahan anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan sasaran penerima beasiswa ADik dari 2.000 mahasiswa pada 2025 menjadi 3.100 mahasiswa pada 2026.
"Kami memerlukan usulan tambahan (anggaran) untuk mahasiswa baru Program ADik," kata Togar.
Togar menyebutkan penerima beasiswa tersebut adalah para mahasiswa penyandang disabilitas, mahasiswa asal Papua, mahasiswa asal daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), universitas khusus, serta atlet.
"Awalnya adalah 2.000 (orang), setelah menambahkan, khususnya mahasiswa atlet yang merupakan program cepat pemerintah Prabowo menjadi 3.100 orang. Nah, biayanya adalah Rp14,19 miliar," ujarnya.
Ia menyebutkan satuan biaya beasiswa ADik memiliki rata-rata sebesar Rp12,9 juta per mahasiswa.
Baca juga: Pertamina Hulu Indonesia luncurkan beasiswa di Kalimantan dukung akses pendidikan tinggi
Baca juga: Program kuliah gratis dari Pemprov Kaltim sasar 85 ribu mahasiswa pada 2026
