Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau lembaga survei untuk berlaku jujur dalam memberikan laporan kepada masyarakat guna menghindari potensi kekacauan suara Pilkada 2018.
"Hitung cepat ini ada pengaruhnya, sebab ini ditonton sekian banyak masyarakat di Indonesia selama sekian jam, sehingga hasilnya menciptakan opini yang bisa berpotensi pada perselisihan," kata Deddy,.
Hal itu diungkapkannya saat memberikan suara di TPS 61 Perumahan?Jatiwaringin Asri RT15 RW13, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, bersama keluarganya, Rabu pagi.
Demiz yang tiba di TPS samping rumah pribadinya pukul 09.00 WIB itu langsung dihampiri wartawan usai memberikan suaranya di bilik suara.
"Akurasi hitung cepat (yang kredibel) itu tidak pernah yang di luar margin error," katanya.
Namun demikian Deddy memaklumi keberadaan lembaga survei yang bertugas di sejumlah TPS karena merupakan hak setiap orang maupun lembaga.
Deddy mengingatkan kepada lembaga survei untuk menghindari upaya-upaya negatif yang dapat merusak kondusivitas pemungutan suara.
"Semisal, lebaran sebaran `quick count` yang sengaja diletakan di kantong-kantong pemilih calon tertentu. Jadi harusnya kejujurannya dalam penyebarannya secara profesional harus diutamakan," katanya.
Deddy mengaku pernah mendapati lembaga survei yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
"Kadang-kadang ada (lembaga survei) yang nakal. Saya liat banyak hasilnya yang beda, itu barangkali penyebarannya tidak profesional melainkan sengaja `by design` di TPS untuk mempengaruhi pemilih," katanya.
Dia mengimbau para kaum intelektual pengelola lembaga survei memiliki integritas untuk berlaku profesional menjaga kondusivitas Pilkada.
"Kan ada Mahkamah konstitusi (kalau terjadi pelanggaran), tapi kita tidak mau itu terjadi," katanya.
Demiz imbau lembaga survei berlaku jujur
Rabu, 27 Juni 2018 12:00 WIB
Hitung cepat ini ada pengaruhnya, sebab ini ditonton sekian banyak masyarakat di Indonesia selama sekian jam, sehingga hasilnya menciptakan opini yang bisa berpotensi pada perselisihan.