Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut rencana pengoperasian rute kapal cepat dari Banyuwangi menuju Denpasar, Bali, berpotensi mendongkrak sektor pariwisata kedua wilayah.
“Saya meyakini ini adalah rute yang sangat menguntungkan kedua belah pihak,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Surabaya, Selasa.
Pernyataan Emil tersebut menanggapi komentar Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang sebelumnya menyatakan belum ada pembahasan maupun penandatanganan kerja sama resmi terkait rencana pengoperasian kapal cepat ini.
Emil mengatakan keberadaan rute laut cepat tersebut akan mendapat sambutan positif dari wisatawan karena titik sandar kapal di Denpasar dinilai strategis lantaran menawarkan akses cepat menuju berbagai destinasi wisata di Bali.
Baca juga: Desa Wisata Gunungsari Madiun Jatim berhasil masuk nominasi ajang WSIS Prizes 2025
Baca juga: Tahura Raden Soerjo tutup pasca-longsor Pacet-Cangar
Sebaliknya, wisatawan dari Bali juga akan lebih mudah menjangkau destinasi wisata di Banyuwangi.
“Dengan adanya kapal ini, perjalanan akan sangat cepat dan akan mengurangi penumpukan di penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Insya Allah ini akan menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk kedua wilayah,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan Jaya Negara, Emil mengatakan proses kerja sama masih dalam tahap pembahasan internal seiring Pemerintah Kota Denpasar sedang mencermati aspek administratif dan teknis sebelum rencana tersebut difinalisasi.
“Saya mengutip apa yang disampaikan Bapak Wali Kota, beliau sedang mengikuti proses yang sedang berjalan. Artinya bukan tidak tahu, tetapi sedang mencermati langkah-langkah administrasi dan teknis,” kata Emil.
Baca juga: Potensi wisata tematik Desa Sidomulyo Jatim diharapkan dongkrak perekonomian warga
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menegaskan hingga kini belum ada komunikasi resmi dari pihak operator kapal maupun instansi terkait termasuk mengenai penetapan lokasi pelabuhan yang akan digunakan.
“Saat kami ke Surabaya untuk menghadiri APEKSI, memang sempat disampaikan soal rencana ini. Tapi sampai sekarang belum ada penandatanganan kerja sama, padahal pelabuhannya berada di wilayah kami,” kata Jaya Negara.