Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Harry Wijaya menyatakan, dibangunnya pusat daur ulang menjadi kemajuan penanganan darurat sampah di daerah tersebut.
"Ini sebagai langkah maju daerah kita sudah memiliki pusat daur ulang untuk masalah sampah yang begitu besar," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, ditutupnya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI menjadi masalah besar hingga ditetapkan kondisi darurat sampah.
"Karena daerah kita tidak memiliki TPAS yang lain lagi, pusat daur ulang menjadi solusi terbaik saat ini yang cukup signifikan perannya," kata Harry.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin apresiasi Poliban bantu alat pantau limbah air lindi TPAS
Baca juga: Perumda PALD Banjarmasin ikut tangani air lindi dari TPAS Basirih
Pusat daur ulang yang dimaksud adalah Banjarmasin Recycle Center di Pergudangan Bumi Basirih 88, Jalan Gubernur Soebardjo, Banjarmasin Selatan, baru saja diresmikan Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR.
"Baiknya ada di setiap kecamatan tempat seperti ini," ujarnya.
Langkah yang sudah dilakukan, ungkap Harry, dengan membangun rumah pilah di 52 kelurahan di lima kecamatan yang ada di kota itu.
"Sejauh ini kita rasa penanganan sampah sudah maksimal, memang perlu inovasi lagi agar benar-benar tidak ada lagi pemandangan sampah di sudut kota ini," ujarnya.
Baca juga: Banjarmasin mulai dapat kendalikan kondisi darurat sampah di sejumlah titik
Harry menyampaikan, DPRD selalu mendukung langkah pemerintah kota untuk secepatnya menangani darurat sampah sejak 1 Februari 2025, termasuk soal anggaran dan regulasi.
"Karena ini masalah kita bersama, harus kita tangani bersama," ujarnya.
Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR menyatakan, Pemkot Banjarmasin terus berupaya agar penanganan sampah maksimal, dengan sistem daur ulang atau pemilahan, selain membuangnya ke TPAS Banjabakula di Kota Banjarbaru.
Selain pusat daur ulang, Yamin menyatakan akan mengembangkan sistem penguraian maupun pengolahan sampah yang lebih progresif dan ramah lingkungan.
"Kami komitmen bahwa penanganan sampah tak berhenti pada penumpukan semata, tapi sampai kepada aspek pengolahan. Mulai dari pengurangan, pemilahan hingga pengolahan sampah, sistem ini harus kita ciptakan kelak," demikian katanya.