Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Populasi macan tutul Jawa (panthera pardus melas) yang berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terancam punah akibat beberapa faktor.
"Saat ini diperkirakan masih ada sekitar dua ekor macan tutul dengan corak bulu totol hitam kuning ini yang berhasil dideteksi melalui kamera trap atau jebakan," kata Kepala Resor Selabintana TNGGP Dadi Haryadi di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, antisipasi punahnya macan tutul Jawa yang berada di di TNGGP ini pihaknya secara berkelanjutan melakukan pemantauan dengan kamera jebakan baik format foto dan video.
Ia mengatakan, di wilayah Selabintana sebenarnya bukan merupakan lokasi pemantauan, tetapi di daerah Cimungkad. Namun dari hasil penelusuran ternyata di daerah ini akan dipasang kamera untuk memantau berapa limpahan populasinya.
Macan tutul Jawa ini merupakan satwa yang prioritas keberadaannya sehingga selalu dipantau setiap aktivitasnya. Seperti belum lama ini pihaknya menemukan tanda-tanda keberadaannya yang ditandai adanya bekas cakaran di batang pohon.
"Pada Kamis, (17/5) ada seekor anak macan tutul yang turun gunung ke permukiman warga, ada beberapa faktor penyebabnya seperti kurangnya makanan di habitatnya dan juga bisa saja macan itu tengah berlatih berburu atau tersasar. Karena saat dilepasliarkan kembali induk dari anak macan tutul tersebut ada di sekitar lokasi," tambahnya.
Dadi mengatakan jarak terdekat dari habitat asli macan tutul hanya 1,4 kilometer dari permukiman warga, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus agar habitatnya dan rantai makanannya tidak terganggu.
Populasi macan tutul di TNGGP terancam punah
Jumat, 18 Mei 2018 21:33 WIB
Saat ini diperkirakan masih ada sekitar dua ekor macan tutul dengan corak bulu totol hitam kuning ini yang berhasil dideteksi melalui kamera trap atau jebakan.