Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 051/Wijayakarta Kolonel Inf Nugroho Imam Santoso menegaskan komitmen penuh jajaran TNI untuk mendukung dan siap mengawal program prioritas Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Danrem 051/Wijayakarta saat silaturahmi bersama jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Bekasi di Gedung Bupati Bekasi, Rabu.
"Kehadiran kami ke Kabupaten Bekasi ini dalam rangka silaturahmi dengan Bapak Bupati dan Forkopimda. Intinya, sebagai komando kewilayahan, kami memiliki tugas membantu pemerintah daerah. Kami siap memberi dukungan penuh terhadap program-program Pemkab Bekasi," katanya.
Ia menyebutkan prajurit TNI mendukung program prioritas pemerintah daerah seperti penertiban bangunan liar, penanganan banjir hingga persoalan sampah. Sinergi TNI dengan pemerintah daerah dinilai penting untuk mewujudkan visi Kabupaten Bekasi Bangkit, Maju dan Sejahtera.
"Kita ketahui bersama sedang ada penertiban bangunan liar, penanganan banjir. Alhamdulillah sekarang hujan pun sudah tidak banjir. Itu sambil berjalan terus. Lalu, penanganan sampah, kita sampaikan bahwa TNI akan mendukung penuh untuk program pemerintah agar Bekasi Bangkit Maju Sejahtera," ucapnya.
Danrem juga menyampaikan tahun ini akan ada pembangunan satu batalion di Kabupaten Bekasi sebagai bagian dari program pemerintah pusat. Batalion ini akan bertugas mendukung berbagai sektor pembangunan daerah seperti pertanian, perikanan dan infrastruktur lain.
"Sebagai informasi bahwa tahun ini akan dibangun satu batalion, pembangunan ini program dari pemerintah pusat dan berada di wilayah Kabupaten Bekasi. Salah satu tugas dari batalion ini adalah untuk membantu pemerintah dalam pembangunan. Jadi ini betul-betul wujud dukungan dari pemerintah pusat untuk pemerintah daerah melalui TNI," katanya.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyambut baik kunjungan kerja Danrem 051/Wijayakarta sekaligus berharap prajurit TNI dapat terus mendukung pelaksanaan program-program prioritas pemerintah daerah.
"Pemkab Bekasi meminta dukungan untuk keberlanjutan program daerah. Contoh, penertiban bangunan liar, terus ada sekolah barak, lalu sarana prasarana yang memang harus dibenahi termasuk persoalan sampah yang harus terus kita tangani secara berkesinambungan," katanya.
Dirinya turut menekankan arti penting sinergi dalam mengatasi permasalahan strategis di Kabupaten Bekasi seperti pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.
Menurut dia prajurit TNI saat ini bahkan telah menjalankan program pengolahan sampah organik dan non organik yang dapat ditiru dengan mengubah sampah menjadi bahan bakar meskipun masih terbatas secara kapasitas.
Kapasitas pengolahan sampah yang dimiliki TNI adalah 150 ton per hari sedangkan sampah yang masuk ke TPA Burangkeng mencapai 2.000 ton setiap hari.
"Saya tadi juga sudah kupas secara menyeluruh analogi visi Bangkit, Maju dan Sejahtera. Terkait masalah strategis menyangkut masalah sampah di TPA Burangkeng. Alhamdulillah, TNI membawa program pengolahan sampah organik dan non organik menjadi bahan bakar," katanya.
Ade mengaku dalam skema rencana kerja sama pemerintah daerah dengan TNI, mereka menyediakan fasilitas dan alat sementara pembiayaan tidak dibebankan langsung ke anggaran daerah.
"Jadi bisa disinergikan. Kalau pun kita kolaborasikan dengan alokasi anggaran daerah, fungsinya adalah meminimalisir beban. Ini semua masuk dalam program pusat," katanya.
Pihaknya juga akan meminta bantuan Danrem 051/Wijayakarta untuk menghubungkan langsung ke pemerintah pusat agar penanganan sampah di Kabupaten Bekasi dapat dilakukan secara lebih komprehensif serta masuk ke dalam agenda nasional.
"Sinergi ini penting karena pengelolaan sampah dan lingkungan adalah bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Kami berharap ke depan bisa lebih optimal berkat dukungan TNI," kata dia.
