Teheran (ANTARA) - Ketua Parlemen Iran Mohammad-Baqer Qalibaf mengatakan Iran tidak akan menunggu surat apa pun dari Amerika Serikat untuk menghilangkan sanksi terhadap negara republik Islam tersebut.
Qalibaf menyampaikan pernyataan tersebut pada awal sesi terbuka Parlemen, Minggu (9/3), dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia telah mengirim surat kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, yang menuntut agar perundingan dibuka kembali.
Trump menyampaikan pengumuman tersebut sebulan setelah dia ingin memulihkan "tekanan maksimum" terhadap Iran, yang awalnya dia luncurkan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Bagian dari kampanye tersebut ditujukan untuk menghentikan total ekspor minyak Iran.
Qalibaf mengatakan bahwa telah terbukti bagi bangsa Iran bahwa sanksi hanya dapat dinetralkan melalui penguatan Iran lebih lanjut, seraya menambahkan bahwa tidak ada perundingan yang akan mengarah pada pencabutan sanksi jika disertai dengan ancaman dan agenda untuk memberlakukan konsesi baru.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Iran belum terima surat AS soal negosiasi nuklir
Baca juga: AS perbaiki hubungan dengan Iran soal nuklir?
