Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio, Kamis (13/2), mengatakan bahwa pemerintahan Trump memberi waktu kepada negara-negara Arab untuk mengajukan usulan yang layak untuk Gaza pascaperang, tetapi untuk saat ini, "satu-satunya rencana adalah rencana Trump."
Berbicara di The Clay Travis and Buck Sexton Show, Rubio menekankan bahwa meskipun gencatan senjata tampaknya berhasil, isu utamanya tetap ada: "Pada titik tertentu, Anda harus mencari tahu, oke, apa yang terjadi dengan Gaza?"
Menurut pernyataan resmi yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS, dia mengkritik negara-negara Arab karena menyatakan dukungan untuk Palestina tetapi gagal mengambil tindakan.
"Tidak ada dari mereka yang ingin menerima warga Palestina, tidak ada dari mereka yang memiliki sejarah melakukan apa pun untuk Gaza dalam hal itu," kata Rubio.
Trump telah berulang kali menyerukan untuk merebut kendali atas Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina ke negara-negara tetangga setelah perang genosida Israel untuk membangun apa yang disebutnya "Riviera Timur Tengah."
Usulan Trump itu mendapat kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara lain di seluruh dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman dan Inggris.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kanada tolak relokasi rakyat Palestina ke luar Jalur Gaza
Baca juga: Warga Gaza bukan Indian di AS
Baca juga: Macron sebut Gaza rumah bagi 2 juta orang Palestina