Jakarta (ANTARA) - Tanoto Foundation membuat sebuah program beasiswa Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan (Teladan) bagi mahasiswa S1 dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dalam mencetak generasi emas.
“Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu berpikir kritis, mengambil keputusan dengan bijak, berempati dengan orang lain, bekerja dengan tim, memberi kontribusi yang kuat, dan memberi dampak melalui tindakan, tidak hanya bicara,” kata Country Head Tanoto Foundation Inge Kusuma dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Inge mengatakan pembuatan program itu didasari dari pihaknya yang menyoroti bahwa soft skills menjadi salah satu elemen penting untuk menciptakan generasi muda yang dapat bersaing dan menghadapi tantangan globalisasi serta revolusi industri 4.0.
Mengutip penelitian dari Harvard University, The Carnegie Foundation, dan Stanford Reseach Center pada 1918, menyatakan 85 persen kesuksesan kerja diatribusikan terhadap kemampuan soft skills yang baik.
Hal ini dikuatkan oleh Future of Job Reports yang dikeluarkan World Economic Forum pada 2023, yang menyatakan soft skills seperti berpikir analitis dan kreatif, kegigihan, fleksibilitas, motivasi kuat, mawas diri, rasa penasaran, dan terus mau belajar adalah kemampuan penting untuk menunjang karier.
Berdasarkan dari hal tersebut, kini program TELADAN terbagi dalam tiga fase selama tiga setengah tahun, di mana Tanoto Scholars akan berkesempatan untuk mendapatkan dukungan pengembangan kepemimpinan yang dirancang melalui beberapa tahap, yaitu lead self (semester dua hingga empat), lead others (semester lima hingga enam), dan professional preparation (semester tujuh hingga delapan).
Dalam fase-fase tersebut, para Tanoto Scholars memiliki kesempatan untuk melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, berjejaring dengan Tanoto Scholars lainnya di Indonesia dan seluruh dunia, kesempatan magang, belajar ke luar negeri, hingga pengembangan karier.
Baca juga: Anggaran beasiswa Kemdiktisaintek berpotensi dikurangi imbas efisiensi pemerintah
Baca juga: Kemenkeu batalkan penawaran beasiswa tahun 2025 sebagai tindak lanjut efisiensi