Jakarta, (Antara Megapolitan) - Indonesia bersama Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) menginisiasi forum Konferensi Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/AIS Conference) yang digelar di Jakarta, Selasa, sebagai upaya menghadapi perubahan iklim.
Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno dalam konferensi tersebut di Jakarta, Selasa, menjelaskan forum tersebut menjadi forum pertama yang mempertemukan negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia.
"Negara kepulauan dan negara pulau itu, baik yang besar maupun kecil, mereka memiliki masalah yang sama dalam bidang perubahan cuaca," ucapnya.
Masalah abrasi dan kenaikan permukaan air laut merupakan masalah yang juga dihadapi negara pulau yang ada di muka bumi.
Havas menuturkan Indonesia sendiri sebagai salah satu negara kepulauan besar, telah memiliki kemampuan untuk menangani perubahan iklim dengan peran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut.
"Kami mengharapkan akan ada tindak lanjut kerja sama nyata dalam bentuk pelatihan dan pendanaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi akibat perubahan iklim," ujarnya.
Ia mengatakan dengan menggandeng UNDP, pemerintah Indonesia dan lembaga itu akan bekerjasama untuk bersinergi membentuk "trust fund" (dana amanah) yang nantinya dapat digunakan negara-negara pulau dan kepulauan kecil yang tidak memiliki akses pendanaan dalam menghadapi perubahan iklim.
Dalam gelaran AIS Conference yang digelar 21-22 November 2017 itu, hadir delegasi dari sejumlah negara pulau dan kepulauan seperti Inggris, Timor Leste, Singapura, Solomon Island, Antigua & Barbuda, Bahrain, Kuba, Siprus, Fiji, Indonesia, Jepang, Seychelles, Sri Langka, Jamaika, Madagaskar, Selandia Baru, Papua Nugini, Saint Kitts & Nevis dan Filipina.
Para delegasi negara itu akan melakukan kunjungan ke Kantor BMKG, Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kantor Pushidros TNI AL. Ada pun keesokan harinya akan digelar forum diskusi untuk menggali masukan untuk program kerja.
Menurut Havas, kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat kemampuan Indonesia memberikan pelatihan serta melakukan upaya nasional mengatasi perubahan iklim.
Forum negara pulau dan kepulauan diharapkan sudah bisa resmi dibentuk pada tahun depan setelah perumusan rencana aksi dari kegiatan yang dilakukan hari ini.
"Forum ini secara formal belum terbentuk karena harus jelas maksud dan tujuannya. Kami harapkan tahun depan di tingkat menteri bisa langsung diresmikan," katanya.