Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mendorong upaya pelestarian lagu anak untuk Indonesia melalui penciptaan berbagai lagu-lagu anak baru.
"Kami sering bercanda, anak-anak itu dulu nyanyinya 'balonku ada lima', sekarang nyanyinya 'menghitung hari'. Dulu nyanyinya 'pelangi-pelangi alangkah indahmu', sekarang nyanyinya 'ada pelangi di matamu'," kata Abdul Mu'ti dalam acara Pengumuman Pemenang Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (Kicau) yang digelar di Jakarta, Minggu.
Lomba Kicau diadakan untuk memberikan lagu-lagu yang menanamkan karakter, menanamkan rasa cinta tanah air, cinta alam dan juga berbagai macam karakter mulia lain.
Dalam kegiatan ini, 0 lagu anak menjadi pemenang, dari sekitar 400 lagu yang dilombakan sebelumnya. Kesepuluh lagu dikompilasi menjadi satu album.
"Bisa kita kompilasi lagi supaya lagunya tidak hanya 10, tapi mudah-mudahan bisa 20 atau lebih dari itu," katanya.
Lagu-lagu tersebut akan ditayangkan di Youtube dan laman Kemendikdasmen serta disebarluaskan melalui bentuk yang mudah diakses, sehingga langkah sosialisasi melalui TK, PAUD, dan berbagai layanan pendidikan anak usia dini lainnya bisa dilakukan lebih mudah dan efisien.
Baca juga: Kemkomdigi dukung distribusi lagu anak melalui Kicau