Istanbul (ANTARA) - Beberapa jam setelah tabrakan antara helikopter militer dan pesawat penumpang di dekat Washington, DC, Rabu malam (29/1), pejabat setempat mengumumkan peralihan operasi dari operasi penyelamatan ke operasi evakuasi, dengan dugaan bahwa tidak ada korban yang selamat.
“Terlepas dari semua upaya yang telah dilakukan, kami kini berada pada tahap di mana operasi penyelamatan beralih menjadi operasi evakuasi,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran & Layanan Medis Darurat Washington DC, John Donnelly, pada Kamis (30/1).
“Pada titik ini, kami belum yakin ada korban yang selamat dalam kecelakaan ini,” tambahnya.
Menurut Donnelly, tim penyelamat telah menemukan 27 jenazah dari pesawat dan satu jenazah dari helikopter.
Baca juga: Jeju Air pangkas 1.880 penerbangan buntut kecelakaan
Baca juga: Penggiat konservasi paparkan strategi mitigasi untuk tekan risiko "bird strike"
Baca juga: 28 orang tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Musan Korea Selatan
“Kantor Pemeriksa Medis Distrik akan memimpin proses identifikasi dan pemulangan jenazah kepada keluarga mereka. Kami akan terus bekerja untuk menemukan seluruh korban dan menyerahkan mereka kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Pada Rabu malam, pesawat penumpang milik American Airlines bertabrakan di udara dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS di dekat Bandara Ronald Reagan, Washington.
Pesawat yang membawa 60 penumpang dan empat awak itu dalam perjalanan dari Kansas, sementara helikopter dengan tiga personel militer di dalamnya sedang menjalani latihan penerbangan.
Akibat tabrakan tersebut, pesawat jatuh ke Sungai Potomac.
Sumber: Anadolu