Beirut (ANTARA) - Perdana Menteri Lebanon, Nawaf Salam, pada Jumat (17/1) menyatakan telah memiliki visi awal untuk pemerintahannya, yang menurut rencana akan segera disampaikan kepada Presiden Joseph Aoun.
PM Nawaf Salam menegaskan proses pembentukan pemerintahan tidak ada penundaan.
Pernyataan Salam disampaikan dalam konferensi pers usai bertemu etua Parlemen Nabih Berri.
“Saya dan Ketua Berri sepakat untuk mengikuti konstitusi. Saya akan tetap berkomunikasi dengannya hingga pemerintahan terbentuk,” kata Salam.
Ia menambahkan bahwa pembahasan parlemen belum selesai pada Kamis (16/1), seraya mencatat mengenai adanya kesepakatan di antara blok-blok parlemen tentang pentingnya segera bekerja menuju pemulihan negara.
“Tidak ada pilihan lain selain mencapai kesepahaman. Tidak seorang pun akan diizinkan untuk menunda pembentukan pemerintahan,” tegas Salam.
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menggambarkan pertemuannya dengan Salam sebagai sesuatu yang menjanjikan.
Pada Kamis, Salam menyelesaikan hari kedua pembahasan tidak mengikat dengan parlemen untuk membentuk pemerintahan, di tengah boikot anggota parlemen dari Blok Loyalitas hingga Blok Perlawanan yang terkait dengan Hizbullah serta Gerakan Amal milik Blok Pembangunan dan Pembebasan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB: Israel di Lebanon langgar resolusi Dewan Keamanan
Baca juga: Hakim ICJ Nawaf Salam jadi perdana menteri
Baca juga: Profil Presiden baru Lebanon Joseph Aoun