Kota Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, menyampaikan situasi terkini penyakit Varicella atau cacar air dan Mumps atau gondongan di wilayahnya pada Oktober 2024.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Rabu, menjelaskan tren kasus cacar air menurun dari September sebanyak 362 kasus, menjadi 329 kasus pada Oktober 2024.
Sementara itu, Retno menyebutkan, kasus gondongan cenderung stabil. Di mana pada periode September terdapat 149 kasus, sedangkan pada Oktober 153 kasus.
Terkait sebaran kasus, dijelaskannya, berdasarkan tempat periode 1-24 Oktober 2024, penemuan kasus cacar air terbesar terdapat pada wilayah kerja PKM Mekarwangi sebanyak 26 kasus. Sementara penemuan kasus gondongan terbesar terdapat pada wilayah kerja PKM Bondongan dengan 15 kasus.
“Belum ditemukan kasus cacar air dan gondongan yang mengelompok atau kluster di Kota Bogor pada periode 1-24 Oktober 2024,” jelas dia.
Retno menjelaskan, cacar air dan gondongan umumnya dianggap sebagai penyakit endemis di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun keduanya merupakan penyakit menular yang tidak termasuk dalam Penyakit Potensial KLB/Wabah sesuai dengan PMK 1501 Tahun 1501.
Meskipun menular, kata Retno, cacar air dan gondongan biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius atau kematian pada sebagian besar kasus, terutama di kalangan anak-anak.
“Dampak kesehatan masyarakatnya dianggap lebih rendah dibandingkan dengan penyakit lain yang dipantau dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR),” ucapnya.
Kedua penyakit ini tidak menyebabkan angka kematian yang tinggi, sehingga tidak dianggap sebagai ancaman kesehatan masyarakat yang memerlukan pemantauan ketat melalui sistem seperti SKDR.
“Penyebaran mumps dan varicella cenderung lebih terbatas pada kelompok populasi tertentu seperti anak-anak di sekolah, sehingga tidak dianggap sebagai penyakit yang bisa menyebabkan wabah nasional atau regional besar,” jelasnya.
Kendati demikian, Retno mengatakan, pengendalian cacar air dan gondongan tetap dilakukan melalui sistem pengendalian penyakit rutin oleh puskesmas. Dinkes juga mengimbau masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sebagai proteksi diri terhadap berbagai jenis penyakit.
“Selanjutnya mengunjungi atau melaporkan ke petugas kesehatan di puskesmas dan rumah sakit jika mengalami gejala, serta meminimalkan kontak dengan cara tidak masuk sekolah atau kerja jika memiliki gejala agar penularan bisa dihentikan,” ujarnya.(Adv).