Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Jawa Barat dibantu unsur Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk menanggulangi stunting di wilayahnya, salah satunya yang dilakukan DKM Masjid At-Taqwa Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat.
Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari di Bogor Jumat menyebutkan, DKM ini memberikan sembako dan makanan siap saji secara rutin kepada 30 anak, yang terdiri atas 27 anak stunting dan tiga anak dengan Risiko Kekurangan Stunting selama enam bulan.
Menurut Hery, langkah ini merupakan bentuk nyata dari pentahelix yang melibatkan elemen-elemen utama, khususnya dalam hal ini berupa upaya penanganan stunting.
“DKM At-Taqwa telah menunjukkan langkah nyata dalam mendukung program 'Basuh Anting' yang telah dilaksanakan oleh Pemkot Bogor, dengan memberikan bantuan berupa sembako dan makanan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bogor tangani kasus stunting lewat pola pendekatan by name by address
Baca juga: Gencarkan pemberian vitamin A di Bulan Agustus cegah stunting pada anak
Hery menjelaskan, program ini juga sejalan dengan inovasi lokal dari Kelurahan Cilendek Barat, yaitu Makan Bareng Temen (Mabarmen), yang bertujuan untuk membantu anak-anak stunting mendapatkan asupan gizi yang baik.
Tidak hanya itu, kata dia, DKM At-Taqwa juga telah melaksanakan program 'Penting Lur' dengan memberikan dua butir telur ayam setiap harinya kepada 13 anak stunting, dan tujuh anak risiko kekurangan stunting.
“Tak lupa, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Baznas yang turut memberikan kontribusi berupa 30 paket beras untuk kegiatan bantuan ini,” katanya.
Meski program ini telah berjalan dengan baik, ia menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi dari Kelurahan Cilendek Barat, wilayah tersebut masih dihadapkan pada tantangan untuk menjangkau seluruh anak yang terdampak stunting.
Baca juga: Pemkot Bogor terus gencarkan inovasi untuk entaskan stunting
Sehingga Hery juga berharap kepada Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang akan secara rutin mendistribusikan bantuan telur setiap minggu, dan memantau perkembangan anak-anak setiap hari untuk melaporkan hasil pendampingannya setiap awal bulan.
“Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga dapat menciptakan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Bogor,” ujarnya.
Perwakilan DKM At-Taqwa, Pomo Jatmiko, mengatakan bahwa selain memakmurkan masjid, ada fungsi sosial dari DKM yang juga harus dijalankan. Pencanangan pencegahan stunting ini adalah salah satunya.
"Oleh karena itu, kami merasa bertanggung jawab ketika di Cilendek Barat ini masih ada kasus stunting. Dananya dari mana? Tentu dari infak dan sedekah para jamaah," ujar Pomo. (KR-SBN).