Raafi Andiena Amalia Tha, seorang mahasiswa Departemen Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan alternatif untuk meningkatkan kualitas warna ikan Koi.
Dalam penelitian berjudul "Kinerja Pertumbuhan dan Kualitas Warna Benih Ikan Koi Kohaku (Cyprinus carpio L.) dengan Paparan Spektrum Lampu LED yang Berbeda", terdapat evaluasi pertumbuhan, kecerahan, dan kualitas warna ikan koi kohaku dengan paparan spektrum lampu berbeda pada media pemeliharaan.
Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang pertama kali dikembangkan di Jepang yang memiliki nama Nishikigoi. Harga ikan koi akan semakin mahal jika ukurannya semakin besar dan pola warnanya yang teratur dan unik.
Nilai ekonomis ikan hias ditentukan oleh kualitas pigmen yang dapat dilihat dari corak warna yang ada pada tubuh ikan. Ikan koi yang memiliki corak warna yang cerah memiliki harga jual atau nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Bisnis ikan hias sebagai salah satu andalan ekspor berkembang pesat seiring dengan permintaan pasar internasional yang semakin tinggi.
Salah satu komoditas ikan hias yang menjadi andalan ekspor adalah komoditas ikan koi. Volume ekspor ikan koi pada tahun 2012 mencapai 8.004 kg dengan nilai US dollar 76.364 (KKP 2012).
Dalam upaya mempertahankan nilai jual yang tinggi dan memenuhi kebutuhan pasar secara berkesinambungan, maka kualitas dan kuantitas ikan koi harus dijaga dan dipertahankan.
Salah satu upaya untuk mendapatkan benih ikan koi yang baik yaitu dengan melakukan manipulasi lingkungan untuk mendapatkan warna yang cerah.
Warna menjadi indikator keindahan ikan hias khususnya ikan koi. Warna yang indah dan cerah terjadi karena jumlah dan letak sel pigmen (kromatofor) pada lapisan epidermis.
Penggunaan cahaya buatan dalam sistem budidaya dengan kombinasi spektrum, intensitas, dan fotoperiode yang tepat, dapat menghasilkan konsentrasi pigmen pada sel kromatofor lebih tinggi, sehingga warna lebih cemerlang.
Lampu LED (Light-Emitting Diode) bisa menjadi jenis lampu dengan pencahayaan yang lebih efisien jika dibandingkan dengan lampu fluorescen.
LED memiliki daya yang lebih kecil sehingga dapat mengurangi biaya listrik dan lebih tahan lama. Penggunaan cahaya LED dapat dijadikan sebagai suatu strategi untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kualitas warna ikan koi.
Ikan koi yang digunakan pada penelitian ini berukuran panjang 6,6±0,6 gram yang dipelihara dalam akuarium berukuran 30x50x30 cm selama 60 hari dengan pemberian pakan secara at satiation sebanyak dua kali sehari.
Penelitian ini dilakukan dengan lima perlakuan dan tiga ulangan, yaitu K (Kontrol), P (LED Putih), M (LED Merah), H (LED Hijau), dan B (LED Biru).
Hasil penelitian menunjukkan performa pertumbuhan ikan koi terbaik terdapat pada perlakuan LED hijau dengan nilai tingkat kelangsungan hidup 90,91±9,09 persen, laju pertumbuhan mutlak (PM) dan efisiensi pakan (EP) sebesar 0,08±0,006 gram/ekor/hari dan 50,23±7,95 persen.
Sedangkan kualitas warna terbaik terdapat pada perlakuan M (LED Merah). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian lampu LED merah memberikan hasil warna ikan koi yang lebih baik dan menarik. (at/zul)