Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan minta kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto, jika sudah dilantik 20 Oktober mendatang, memindahkan makam Rachmawati Soekarnoputri dari TPU Karet Bivak ke TMP Kalibata, Jakarta.
Menurut Syahganda, kematian Rachmawati Soekarnoputri, mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang pernah berstatus sebagai tersangka makar di era pemerintahan Presiden Jokowi, menyisakan peristiwa ironi kemerdekaan RI.
"Rachmawati Soekarnoputri adalah anak pendiri RI sekaligus proklamator kemerdekaan yang selama hidupnya selalu memperjuangkan cita-cita revolusi Bung Karno," kata Syahganda Nainggolan disela-sela tabur bunga di makam Rachmawati Soekarnoputri di TPU Karet Bivak, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).
Acara tabur bunga itu merupakan rangkaian renungan kemerdekaan dari eks tahanan politik era pemerintahan Jokowi, termasuk Syahganda Nainggolan.
Menurut Doktor Ilmu Politik UI itu, Rachmawati Soekarnoputri, selalu memperjuangkan cita-cita revolusi Bung Karno tanpa lelah, baik melalui pendidikan maupun aksi-aksi politik perlawanan rakyat.
Sayangnya, sebut Syahganda, pemerintahan Jokowi memenjarakan Rachmawati Soekarnoputri pada tahun 2016 bahkan status tersangka itu tidak dicabut sampai beliau wafat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada 3 Juli 2021 setelah terjangkit COVID-19.
Syahganda juga meminta pemerintah Prabowo ke depan mengukuhkan Rachmawati sebagai Pahlawan Nasional.
Seusai melakukan tabur bunga ke makam Rachmawati Soekarnoputri, Syahganda bersama puluhan eks tahanan dan narapidana politik mendeklarasikan Persaudaraan Tapol dan Napol 2014-2024.*
Syahganda minta makam Rachmawati Soekarnoputri dipindah ke TMP Kalibata
Sabtu, 17 Agustus 2024 15:45 WIB