Kota Bogor (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Jawa Barat, menyampaikan bahwa proyek penataan kabel dengan merelokasi kabel penyedia layanan internet ke dalam tanah, yang dilakukan bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) setempat hampir rampung.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PUPR Kota Bogor Dian Setiawan di Kota Bogor, Senin, mengatakan progres relokasi kabel yang dilakukan dari Jembatan Otista ke Alun-Alun Kota Bogor telah mencapai 75 persen.
Sedangkan relokasi kabel di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal, kata Dian, telah selesai. Di mana titik ini merupakan percontohan penataan kabel di Kota Bogor.
“Jadi progresnya provider sedang narik kabel di bawah, menghubungkan ke konsumennya. Kami kasih waktu sampai akhir Agustus. Kalau di Jalan Ahmad Yani kita lagi pembersihan, sudah selesai,” jelasnya.
Baca juga: Dinas PUPR Kota Bogor relokasi kabel di akses Tol Jagorawi Agustus 2024
Baca juga: Dinas PUPR Kota Bogor pastikan pekerjaan penataan kabel selesai tepat waktu
Dian menjelaskan relokasi kabel yang dilakukan sejak pertengahN Mei 2024 ini ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2024.
Menurutnya, ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan, salah satunya cuaca.
“Selain cuaca, kemudian dari providernya sendiri fasilitas kabelnya belum disiapkan,” ucapnya.
Sementara itu, Dian mengatakan, relokasi kabel yang akan dilakukan di pintu Tol Jagorawi, Kelurahan Baranangsiang diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Agustus 2024.
Baca juga: Dinas PUPR Kota Bogor potong ribuan sampah kabel semrawut
Ia mengatakan proyek relokasi kabel ini juga dilakukan bersama Apjatel Kota Bogor sehingga dilaksanakan dengan non-APBD.
“Untuk di pintu Tol Jagorawi lagi proses izin dengan Jasamarga. Tahun ini, mudah-mudahan mulai pertengahan Agustus. Ini non APBD sama Apjatel,” jelasnya.
Ke depan, kata Dian, Dinas PUPR Kota Bogor juga mewacanakan relokasi kabel dengan target total 209 kilometer yang juga dilakukan dengan non-APBD.
“Lima tahun ke depan 209 kilometer. Ini juga non APBD, Apjatel yang membiayai semua,” kata Dian.