"Ini masih di dalami semua, masih diperiksa," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Nurma mengatakan kejadian itu berlangsung pada Minggu (4/8) yang berawal ketika TY dan AK sedang duduk-duduk di depan teras rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB sore.
Tanpa alasan yang pasti, ibu TY langsung membanting cukup keras sang anak berulang kali ke keramik teras. Akibat kejadian itu, AK meregang nyawa.
Baca juga: Seorang ibu pelaku pembunuhan dua anak kandung di Jember diduga depresi
Baca juga: Seorang ibu di Jember tega bunuh dua anaknya
Baca juga: Seorang ibu pelaku pembunuhan dua anak kandung di Jember diduga depresi
Baca juga: Seorang ibu di Jember tega bunuh dua anaknya
Polisi juga memeriksa saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut yakni nenek, tante, dan paman korban AK.
Hingga kini belum diketahui secara pasti alasan TY tega membanting anak kandungnya itu hingga tewas. Penyidik pun tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan TY ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Pasalnya kata Nurma, berdasarkan keterangan dari nenek korban, TY selama ini punya riwayat gangguan psikologis.
"Neneknya bilang ini ada riwayat psikologi, jadi sekarang lagi dibawa ke Kramat Jati (RS Polri) diperiksa psikologinya," ujarnya.