Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pemanfaatan limbah kulit ikan kakap merah dan kitosan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan pembersih wajah, dalam penelitian yang berjudul Transparent Beauty Soap Berbasis Kolagen Limbah Kulit Ikan Kakap Merah (Lutjanus) dan Kitosan sebagai Pembersih Wajah.
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) yang beranggotakan Elly Rohaeti, Syifa Najmi Fauziah, Siti Agni Maharani, Anonius Sugiyanto dan Bella Febriana (mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK) melakukan inovasi untuk mengurangi limbah industri perikanan yaitu limbah kulit ikan kakap dan cangkang udang.
Kandungan kolagen dan kitosan dari kedua bahan tersebut telah banyak diaplikasikan pada industri makanan, biomedis, farmasi dan kosmetik.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI pada tahun 2013 bahwa secara nasional produksi ikan kakap merah di Indonesia cenderung meningkat rata-rata 7,06 persen per tahun.
Industri ikan kakap merah yang berkembang adalah industri fillet, baik dalam bentuk segar maupun beku.
Perkembangan tersebut juga berdampak terhadap hasil samping atau limbah yang dihasilkan berupa kepala ikan, tulang, daging, isi perut, sisik, dan kulit ikan.
Diantara limbah tersebut terdapat kulit yang belum dimanfaatkan secara optimal yaitu sekira 10-15 persen. Selain itu, juga terdapat komoditas lain seperti udang mempunyai nilai ekonomis penting dan komoditas ekspor. Bagian yang diekspor hanyalah udang beku tanpa kepala, sehingga menyisakan limbah berupa cangkang dan kepala udang.
Hal itu yang menjadikan kami berinisiatif untuk melakukan pemanfaatan limbah kulit ikan kakap dan limbah cangkang udang, ujar Elly.
Kolagen merupakan komponen struktural utama jaringan putih yang meliputi hampir 30 persen total protein pada tubuh. Kalogen berfungsi untuk meningkatkan kelembaban kulit, menjaga elastisitas kulit dan mencegah kulit dari radikal bebas.
"Kalogen tersebut banyak tergandung dalam kulit ikan kakap merah," katanya.
Kitosan merupakan biopolimer alam, berbentuk polisakarida linier. Kitosan memiliki sifat anti mikroba, karena dapat menghambat bakteri patogen dari mikroorganisme, termasuk jamur dan bakteri. Kitosan dapat diperoleh dari limbah cangkang krustasea seperti udang dan rajungan.
Produk yang kami buat berupa sabun transparan yang memiliki tampilan jernih dan bertekstur lembut. Sabun ini nantinya dapat digunakan untuk wajah dan untuk mandi yang menghasilkan busa lembut untuk kulit dan penampilan berkilau bila dibandingkan dengan sabun lainnya.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perairan FPIK IPB.Proses yang mereka lakukan adalah menggunakan metode ekstraksi kolagen melakukan formulasi sabun, beberapa analisa laboratorium dan terakhir dilakukan pengujian terhadap produk yang mereka buat. Hingga saat ini masih dalam tahapan melakukan uji-uji di laboratorium dan melakukan formulasi sabun.
Melalui penelitian ini ke depan mereka berharap dapat lebih mampu memanfaatkan hasil samping produk perikanan menjadi produk memiliki nilai tambah. Hasil yang mereka peroleh nantinya dapat dipublikasikan, diproduksi massal dan mendapatkan hak paten formulasi produk.(AT/NM)