Bandung (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menggencarkan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang bahaya bermain layang-layang di jalur rel kereta cepat Whoosh dan sekitarnya.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan kegiatan tersebut untuk mencegah potensi gangguan dan menjamin keselamatan layanan kereta cepat Whoosh dari layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik aliran atas.
"Menjelang musim liburan sekolah, KCIC terus menggiatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya bermain layang-layang di dekat jalur Whoosh khususnya kepada anak-anak sekolah,” kata Eva di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Eva menyebutkan sejak awal tahun 2024 ini setidaknya sudah terdapat 10 sekolah dan melibatkan lebih dari 2 ribu siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi dalam rangka memperingati bulan Juni sebagai Bulan Tertib Layang-Layang. Sekolah-sekolah yang dipilih merupakan sekolah yang lokasinya berdekatan dengan jalur Whoosh.
Baca juga: DAMRI hadirkan layanan transportasi dari Stasiun Whoosh KCIC
Baca juga: KCIC gelar pertunjukan seni tari tradisional dalam Whoosh
“KCIC menyasar warga, terutama anak-anak, sebab permainan layang umumnya dilakukan oleh anak-anak sepulang dari sekolah. Melalui kolaborasi dengan sekolah dan tokoh masyarakat, sosialisasi diharapkan dapat lebih efektif dipahami anak-anak," katanya.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, kata dia, anak-anak juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kawasan sekitar rel kereta api bebas dari layang-layang untuk menghindari potensi gangguan terhadap sistem kelistrikan Whoosh sehingga berbahaya untuk keselamatan dan keamanan.
“Siswa diedukasi melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif serta materi sosialisasi yang unik dan menarik. Tujuannya agar informasinya mudah diterima dan dipahami langsung oleh anak-anak,” kata Eva.
KCIC mendorong anak-anak untuk bermain layang-layang di tempat yang aman dan telah ditentukan, jauh dari jalur Whoosh. Setidaknya 500 m ke kiri dan kanan jalur Whoosh harus steril dari layang-layang.
Baca juga: KCIC siapkan 48 perjalanan kereta cepat Whoosh per hari saat periode libur Waisak
Lebih lanjut, Eva menjelaskan tidak hanya sosialisasi, di sisi teknis KCIC tetap melakukan patroli rutin berkolaborasi dengan TNI/Polri dan memetakan lokasi-lokasi yang rawan terhadap gangguan layang-layang.
"KCIC tetap berkomitmen terhadap keselamatan perjalanan Whoosh dan keselamatan masyarakat. Melalui kolaborasi dengan seluruh pihak, KCIC berharap seluruh perjalanan Whoosh dapat terbebas dari gangguan,” kata dia.