Gorontalo (ANTARA) - Kasus kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sudah pada tahap mencemaskan, dilihat pada data tahun 2023 sebanyak 26 kasus, sedangkan pada 2024 hingga pertengahana tahun ini sudah mencapai 14 kasus.
Angka kasus yang mencemaskan itu, menjadi keprihatian bagi anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara Fatri Botutihe. Fatri di Gorontalo, Minggu (9/6) menyatakan bahwa angka kasusnya sudah tergolong tinggi.
Ia meminta pemerintah daerah memprioritaskan pencegahan dan penanganannya agar tidak makin bertambah.
Baca juga: Kementerian PPPA: Kekerasan seksual dominasi kekerasan terhadap anak pada 2023
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gorontalo Utara Salha Uno mengaku serius menangani berbagai laporan kekerasan, khususnya kekerasan seksual yang dialami anak.
"Anak adalah aset bangsa. Kekerasan yang acapkali ditemukan dilakukan oleh orang terdekat harus kita cegah dalam upaya memberi perlindungan kepada anak di daerah ini," katanya.
Beberapa kasus kekerasan seksual terhadap anak, katanya, dilakukan orang terdekat atau anggota keluarga bahkan ada yang dilakukan tetangga terdekat.
Baca juga: KPAID dan UPTD PPA Kota Bogor telah tangani 47 kasus kekerasan seksual anak
Baca juga: KemenPPPA terus pantau penanganan kasus kekerasan seksual 24 siswi SD di Bengkulu
Kekerasan seksual pada anak di Gorontalo mencemaskan
Senin, 10 Juni 2024 9:50 WIB