Jakarta (Antara Megapolitan) - Pegiat sosial Cak Budi mengaku akan segera mengurus badan hukum bagi kegiatan sosialnya dalam upaya mengikuti regulasi yang ada.
"Segera akan diurus. Saya akan tetap melanjutkan kegiatan sosial," kata Cak Budi usai diterima Mensos Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Kamis.
Cak Budi mengaku kegiatan sosialnya dengan mengumpulkan donasi dan disalurkan kepada orang-orang miskin sudah dilakukan sejak setahun lalu. Kegiatan sosial tersebut dilakoninya bersama sang istri, Lina.
Dia mengatakan kegiatan sehari-hari dan waktunya dihabiskan untuk membantu orang lain melalui kegiatan sosial yang dilakukan sendiri tanpa melalui organisasi atau komunitas.
"Awalnya saya terjun di kampung saya di Jawa Timur lalu merambah luar Jatim Alhamdulillah hampir semua Jawa sudah saya sambangi bahkan akhir-akhir ini sampai Sumatera dan Sulawesi. Sudah berkembang kemana-mana. Ini saya lakukan karena saya sangat peduli dengan orang-orang yang susah," katanya.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Hartono Laras mengatakan pengumpul dana oleh individu memang tidak diatur, namun jika ingin melakukan kegiatan sosial harus melalui lembaga dan memiliki izin.
"Proses pengurusan izinnya juga mudah bisa melalui website Kemensos di simppsdbs.kemsos.go.id," ujar Hartono.
Cak Budi melakukan pengumpulan donasi melalui rekening pribadi dalam melakukan kegiatan sosial. Dari sejumlah dana yang terhimpun, ratusan juta rupiah di antaranya dipakai untuk membeli mobil Toyota Fortuner dan smartphone Apple iPhone 7. Cak Budi, mengklaim penggunaan donasi tersebut guna keperluan penyaluran bantuan.
Namun saat ini Cak Budi mengaku telah menjual mobil Fortuner dan Iphone 7 yang dibelinya dari uang donasi seperti dikabarkan akun Lambe Turah. Sementara sisa saldo yang masuk kedalam rekening pribadinya juga sudah diserahkan ke lembaga bantuan sosial Dompet Dhuafa dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Untuk sisa saldo saat ini Rp560 juta dan penjualan Fortuner tersisa Rp400 juta, yang di rekening kitabisa.com ada Rp 700 juta sisanya jadi total ada Rp 1,7 M dan semua sudah diserahkan ke ACT.