Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU berharap lulusan UP harus menjadi human excellence, menjadi prima interpares, sehingga mampu memegang estafet kepemimpinan yang memiliki karakter nilai-nilai luhur Pancasila serta adaptif, produktif, inovatif, dan kontributif.
Hal tersebut dikatakan Marsudi Wahyu Kisworo usai melakukan wisuda sebanyak 837 sarjana Universitas Pancasila di Jakarta Convention Center Jakarta, Selasa.
Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU. memimpin wisuda pertamanya sebagai Rektor Universitas Pancasila periode 2024-2028 pada Wisuda Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 yang dihadiri oleh sekitar 2.600 orang.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Dr.(HC.) Ir. Siswono Yudo Husodo mengatakan persaingan di dunia yang telah menjadi the borderless world ini, tidak hanya sebatas di dalam negeri, tetapi juga lintas batas negara.
Baca juga: Siswono ingatkan sarjana tidak hanya andalkan ijazah
Dunia meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke-4 di tahun 2050, dibawah China, India dan AS. Indonesia memiliki faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yaitu, besarnya PDB yang diatas 1 triliun dolar AS. Di kawasan Asia Tenggara, hanya Indonesia yang memiliki faktor ini.
Negara kita sekarang ada di ranking 15 dunia dari segi PDB. Semua studi empirik menunjukkan bahwa suatu negara yang telah mencapai angka PDB diatas 1
triliun dollar AS memiliki dorongan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Saya optimis pada tahun 2045, negara Indonesia akan meraih kejayaannya dan menjadi negara maju yang penting dalam konstalasi ekonomi global.
Oleh karenanya generasi muda harus siap, memiliki achievement motivation, dan semangat kerja untuk terus menerus melakukan inovasi dalam berkarya”.
Wisuda kali ini mengangkat tema “Peran Generasi Muda Unggul Berkarakter Pancasila dalam Pembangunan Indonesia Berkelanjutan“ Prof. DR. Bambang P.S Brodjonegoro yang pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, serta saat ini sebagai anggota Yayasan UP mengisi orasi ilmiah dan menjelaskan bahwa “World Economic Forum memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada tahun 2025.
Baca juga: Universitas Pancasila tuan rumah penyelenggaraan The 4th World Science, Environment and Engineering Competition 2024.
Sementara itu, PwC memperkirakan bahwa pada pertengahan 2030-an, 30 ersen pekerjaan dapat terotomatisasi.
Selama gelombang pertama dan kedua, diperkirakan bahwa perempuan beresiko terkena dampak otomatisasi, karena banyak yang menjalani pekerjaan bersifat administratif. Dalam jangka panjang, banyak pria yang akan terdampak juga karena mesin akan menggantikan banyak pekerjaan yang sifatnya manual di berbagai sektor.
Oleh karena itu, penting bagi lulusan perguruan tinggi agar tidak hanya mengandalkan ijazah, tapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan interpersonal, dan berbagai soft skill lain yang mumpuni.
Menyambut tantangan dunia global di atas, berbagai usaha telah dilakukan oleh UP, antara lain mendorong mahasiswa untuk berprestasi “Pada tingkat Internasional, melalui program IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) mahasiswa memiliki kesempatan belajar ke University of Pecs, Hungary dan Universiti Malaya, Malaysia.
Mahasiswa dari berbagai fakultas juga meraih penghargaan antara lain: penghargaan Festival Film Internasional di Malaysia; kejuaraan di World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) dan Lomba Nasional Olimpiade Farmasi, penghargaan business idea competition dan digital poster competition pada the 6th national tourism student championship 2023, serta terdapat mahasiswa yang memperoleh beasiswa BRIN dalam program TalentaBRIN (Barista).
Baca juga: Prof Marsudi dilantik sebagai rektor Universitas Pancasila periode 2024-2028
Di bidang non-akademik, mahasiswa mendapat juara 2 di kejuaraan daerah Tarung Derajat, meraih Perak di Cabang Taekwondo Pekan Olahraga Nasional, dan mengikuti International Open Karate Championship Esa Unggul Cup 4 2023.
Lebih lanjut dijelaskan peningkatan kualitas mahasiswa tentunya dilandasi oleh kualitas dosen yang mumpuni, hal ini ditunjukkan melalui prestasi para dosen, antara lain mendapatkan beberapa dana hibah, yang berasal kemendikbud Ristek, BRIN, LPDP, Kementerian dan Perusahaan swasta serta sumber dana internasional dengan total dana hibah penelitian sebesar Rp44,687 miliar.
Sedangkan untuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tercatat Rp9,509 miliar dari tiga sumber dana yang berbeda yaitu Kemendikbud Ristek, Kementerian dan perusahaan swasta.
Total dana yang telah bergulir dalam program Kedai Reka adalah Rp11,743 miliar bersama dengan dana mitra (DUDI) sebesar Rp14,658 miliar.
Lulusan Universitas Pancasila harus mampu memegang estafet kepemimpinan
Selasa, 21 Mei 2024 19:50 WIB