Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti menyebutkan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 pada Mei 2024 di Bali dapat menciptakan peluang investasi untuk pembangunan infrastruktur air.
"Ini (World Water Forum ke-10) membuka peluang investasi untuk isu air di Indonesia. Jadi dalam konteks baik untuk infrastrukturnya, juga pembangunan infrastrukturnya," kata Nani dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Nani menerangkan untuk mencapai target akses air minum yang aman, adil, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat pada tahun 2030, masih dibutuhkan tambahan dana kurang lebih 1,7 triliun dolar AS.
Baca juga: Menteri PUPR undang delegasi berbagai negara hadiri Forum Air Dunia di Bali
"Pada saat ini untuk sektor air minum, perkembangan investasinya khusus pada akses pipa air minum ini baru 20,6 persen. Jadi untuk meningkatkan menjadi 30 persen itu dibutuhkan dana sekitar Rp123 triliun," ujar Nani.
Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ungkap Nani, hanya dapat mengakomodir sekitar 30 persen sampai 37 persen dari kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur air. Oleh karena itu, dibutuhkan skema pendanaan campuran (blended finance) untuk menutup kekurangan tersebut salah satunya dengan modal yang berasal dari investasi.
Nani menjelaskan dalam kegiatan World Water Forum ke-10 mendatang, turut diselenggarakan pertemuan bisnis dengan para mitra strategis untuk membahas potensi kerja sama dan investasi terkait pembangunan infrastruktur air.
Baca juga: Bali terpilih jadi tuan rumah WWF ke-10 pada 2024
"Kita akan membuat sesi itu, untuk upayanya nanti setelah dari WWF selesai kita bisa memperkuat atau meningkatkan kerjasama Indonesia dengan mitra-mitra strategis tadi dalam konteks percepatan pembangunan infrastruktur air ini," tutur Nani.
World Water Forum ke-10 akan dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali dengan mengusung tema “Water for Shared Prosperity”. Dalam perhelatan tersebut terdapat tiga pembahasan yang terdiri dari tiga topik yakni tematik, politik, dan regional.
Dalam topik tematik telah ditentukan enam subtema yakni Water Security and Prosperity; Water for Humans and Nature; Disaster Risk Reduction and Management; Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy; Sustainable Water Finance; dan Knowledge and Innovation.
Baca juga: Peningkatan emisi gas rumah kaca dapat berdampak perubahan iklim yang memicu krisis air
Pada topik regional terbagi menjadi empat wilayah, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika. Diperlukan pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air.
Pada topik politik dibagi menjadi pertemuan tingkat kepala negara, menteri, parlemen, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai.
Adapun penyelenggaraan World Water Forum ke-10 menargetkan jumlah peserta sebanyak 30.000 orang meliputi 33 kepala negara, 190 menteri dari 180 negara, serta perwakilan dari 250 organisasi yang akan menghadiri 214 sesi forum.
Kemenko Marves: WWF ke-10 ciptakan peluang investasi
Selasa, 9 Januari 2024 18:40 WIB
Ini (World Water Forum ke-10) membuka peluang investasi untuk isu air di Indonesia.