Sukabumi (Antara Megapolitan) - Tingginya curah hujan sepanjang hari menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan puting beliung di dua kecamatan berbeda di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Pada bencana ini tidak ada korban jiwa, namun sembilan jiwa harus mengungsi sementara karena rumahnya rusak terkena bencana tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun bencana puting beliung terjadi di Kampung Curug sukra RT 15 RW 05, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade yang mengakibatkan satu unit rumah milik Eef (45) dihuni empat jiwa rusak sedang.
Kemudian tanah longsor merusak satu rumah milik Iib yang dihuni lima jiwa dengan kategori kerusakan sedang di Kampung Kadupugur, RT 04 RW 01, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan.
Bantuan darurat seperti peralatan makan, mandi dan tidur serta makanan kebutuhan pokok untuk korban bencana sudah disalurkan dan relawan penanggulangan bencana masih berada di lokasi untuk membantu korban membersihkan puing rumah yang rusak serta material lainnya.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi dan turun setiap hari berpotensi terjadi bencana seperti tanah longsor, banjir, puting beliung dan lain-lain. Apalagi seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang jumlahnya 47 rawan bencana, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan warga.
Selain itu, petugas maupun relawan penanggulangan bencana agar selalu siaga dan cepat ke lokasi jika ada laporan bencana untuk meminimalisasikan dampak kerugian baik nyawa maupun harta.
"Kami terus memantau perkembangan di setiap daerah mengingat curah hujan cukup tinggi," tambahnya.
Usman mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Februari ini merupakan puncak musim hujan sehingga harus diantisipasi semua pihak agar jika terjadi bencana tidak menimbulkan korban.
Puting Beliung Dan Longsor Landa Sukabumi
Jumat, 3 Februari 2017 22:05 WIB
Pada bencana ini tidak ada korban jiwa, namun sembilan jiwa harus mengungsi sementara karena rumahnya rusak terkena bencana tersebut.