Kota Bogor (ANTARA) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) menggelar IPB Run II Half Marathon di Bogor untuk mengajak masyarakat bergaya hidup sehat dengan berlari sambil menjelajahi kekayaan alam di sekitar kampus.
Rektor IPB Arif Satria di sela kegiatan tersebut, Minggu, mengatakan kegiatan lari itu diikuti ribuan peserta dari alumni hingga masyarakat karena olahraga memang menjadi salah satu konsentrasi yang di
institut tersebut.
"Ini yang kedua dan IPB memang sekarang konsen terhadap olahraga, implementasinya setiap Jumat staf IPB diajak berolahraga, sehingga kegiatan akan diperluas," ujar Arif.
Baca juga: Himpunan alumni selenggarakan IPB Run Half Marathon dan HA IPB Fun Bike
Baca juga: Ketua MWA UI dan Ketum Iluni UI ramaikan BNI-UI half marathon
Ia menuturkan, bahwa IPB memiliki keunggulan soal area yang dapat memberikan pengalaman baik dan berbeda dengan yang lain bagi para pelari.
"Lewat sungai, lewat hutan, itu memberikan sesuatu yang khas, sesuai dengan visi kita ke depan menjadi edutourism," kata Arif.
Rektor IPB itu menyampaikan, ke depan IPB akan menjadi wisata edukasi yang terbuka bagi masyarakat. Salah satu misi ialah menjadikan menjadi tempat wisata ramah lingkungan.
Dalam kegiatan lari maraton kali ini, kata dia, para pemenang memberikan pohon yang diserahkan kepada IPB untuk ditanam di area kampus.
Baca juga: Bogor Half Marathon 2020 ditunda untuk kurangi risiko corona
Ketua HA IPB. Walneg S. Jas mengungkapkan antusias IPB Run II Half Marathon lebih besar dari kegiatan pertama pada tahun 2022. Ia menyebut, peserta tahun ini mencapai 2.600 orang dari sebelumnya 1.100 orang.
Mereka, kata Walneg, cukup puas dengan sejak tahun pertama membuat panitia menambah kategori dari lari maraton 5k atau 5 kilometer dan 10 k, ditambah dengan 21 k.
Para peserta diajak melewati trek yang sejuk dan lebih menantang di area IPB Dramaga, Kabupaten Bogor. Mereka dapat berlari dengan menghirup udara yang segar.
"Kami tadi mendapat respon dari para peserta, cukup puas, karena runners mendapat pengalaman yang tidak temukan di tempat yang lain, yaitu lewat hutan, lewat sungai," kata Walneg.
