Kota Bogor (ANTARA) - Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat memperkuat rasa kebulatan tekad membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada mahasiswa dengan mengajak mereka memperkuat literasi sejarah di hari peringatan Kesaktian Pancasila.
"Peringatan ini memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya kebersamaan dalam melawan rongrongan yang ingin mengganti nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai komunisme," ujar Rektor UIKA Profesor Mujahidin di kampusnya di Bogor, Senin.
Profesor Mujahidin menuturkan, para mahasiswa harus tahu tentang sejarah bahwa ada oknum-oknum yang berasal dari negara Indonesia sendiri selalu berusaha menggulingkan Pancasila yang selama ini telah menjadi konsensus negara.
Baca juga: Ibn Khaldun Bogor kirim 15 mahasiswa KKN ke Thailand
Baca juga: Universitas Ibn Khaldun jadi perguruan tinggi pengelola KIP terbaik se-Jawa Barat
Ia mengajak para mahasiswa mengantisipasi usaha-usaha pihak tertentu melalui berbagai kanal informasi memutarbalikkan fakta, bahwa komunisme di Indonesia bukanlah sesuatu yang buruk, partai komunis bukanlah partai yang jahat, melainkan sebagai suatu paham yang lebih sosial.
"Padahal kenyataan yang ditemukan sejak tahun 1948 hingga sekarang, komunisme selalu ingin menghilangkan nilai-nilai agama di dalam masyarakat, yaitu dengan menghapuskan nilai pada sila pertama dalam Pancasila,"
Menurut dia, mahasiswa sekalian adalah pemegang masa depan, sensus tahun 2022 menunjukkan lebih dari 50 persen penduduk di Indonesia saat ini merupakan usia remaja yang tentu akan memegang kepemimpinan pada 20 tahun mendatang.
Baca juga: UIKA Bogor lepas 972 mahasiswa KKN di dalam dan luar negeri
Oleh karenanya saat nanti mereka berhasil dan berkarya untuk kemajuan negara, jangan sampai pemahaman yang melemahkan Pancasila berkembang.
"Pancasila merupakan kesepakatan kita semua, kesepakatan para pendiri negara, ulama serta tokoh lainnya, sehingga kita harus tetap menjaganya sebagai dasar negara, supaya Indonesia akan selalu diliputi kedamaian dan selalu diberikan kemakmuran oleh Allah SWT," demikian Profesor Mujahidin.